MEDIA PAKUAN - Tren investasi kekinian semakin beragam dengan menaruh uang yang kita miliki ke berbagai pilihan aset. Di era digital, investasi bisa dipraktekkan di berbagai instrumen.
Namun menurut guru besar Universitas Indonesia (UI) yang juga Akademi dan Praktisi Bisnis, Prof. Rhenald Kasali, investasi di masa kini harus memperhatikan beberapa hal.
Baca Juga: Bagai Disambar Petir, Empud Warga Sukabumi Syok Anaknya Agus Di Eksekusi Mati di Arab Saudi
Dalam prakteknya, Rhenald Kasali mengatakan sebelum menaruh uang untuk diinvestasikan kita perlu bisa membaca peluang dan risiko yang ditimbulkan dari aset yang akan diambil.
Dia mengatakan uang untuk investasi tidak boleh ditaruh di satu tempat apalagi yang berisiko tinggi.
"Semakin dia menjanjikan saya tidak mau kalau banyak banyak apalagi kalau misalnya bunga bank cuma 3 persen 4 persen kemudian ada yang nawarin 10 persen saya udah curiga," kata Rhenald Kasali dalam acara PRMN Talk bertajuk 'Bongkar! Fenomena Kaya Asli & Palsu' yang tayang secara live di Instagram @pikiranrakyat, Jumat, 18 Maret 2022.
Menurutnya perlu berinvestasi pada aset yang berdampak jangka panjang dan juga dibutuhkan oleh banyak orang. Rhenald mencontohkan salah satunya berinvestasi dengan membeli tanah ataupun bangunan rumah dan apartemen.
"Tanah itu bagus, karena sekarang penduduk Indonesia sudah 270 juta, semakin banyak kebutuhan rumahnya semakin kecil karena kebutuhan tanah semakin banyak, banyak orang yang ga punya rumah jadi harga tanah pasti akan naik terus. Walaupun pandemi belilah yang lagi murah jangan beli yang lagi mahal," pungkasnya.
Baca Juga: Dibalik TKW ini Mendapatkan Kekayaan Melimpah Ternyata Ada Amalan yang Sering Didawamkan?
"Sekarang ini kalau mau beli rumah apartemen belilah sekarang tapi jangan buru-buru mau dijual kalau mau dijual setahun dua tahun lagi jangan karena harganya belum naik," ungkapnya.
Lanjutnya, investasi jangka panjang seperti membeli tanah bisa menjadi solusi sebagai dana cadangan kala dibutuhkan di masa mendatang.
"Jadi punya lah yang untuk instrumen jangka panjang, mana yang saudara pakai kalau saudara punya masalah kesehatan itu dana berjaga-jaga, lalu daftar untuk sekolahin anak itu namanya asuransi pendidikan," tandasnya.
Namun dalam berinvestasi dia mengingatkan jangan terlalu mudah terpancing agar dapat bisa mengatur keuangan lebih baik.
"Ada crypto nih kalau saya ga ikut saya jadul, ya boleh namanya kan baru tahu baru belajar jangan terlalu banyak banyak begitu untung biarin aja dulu Biasanya orang tergoda jual rumah supaya dapat uang lebih banyak rugi kan karena itu pancingan yang dinaikin," pungkasnya.
Rhenald Kasali juga menganjurkan apabila berinvestasi sebaiknya ditaruh pada banyak keranjang.
Baca Juga: Rusia Punya Bukti Dokumenter, Sebut Amerika Serikat Terlibat Danai Senjata Biologis di Ukraina
"Jadi sebarkan risiko tidak hanya di satu tempat, emas boleh buat sebarin risiko buat sewaktu waktu pas kita beli pas lagi ga naik naik ya gapapa itu investasi jangka panjang namanya yang jangka pendek saudara lakukan nanti ada franchise apa beli ya oke kita taruh sedikit kita operasikan kita jalankan lumayan bergerak. Jadi semua risiko risiko itu jangan ditaruh di satu keranjang," jelasnya.***