Canggih Hindari Bahaya! KKP Pasang Alat Digital Wakatobi AIS Pada Kapal Nelayan, Begini Cara Kerjanya

- 30 Maret 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi digitalisasi.
Ilustrasi digitalisasi. /PhotoMIX-Company/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Dalam rangka meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub sektor perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan digitalisasi.

Digitalisasi diterapkan pada sejumlah layanan di pelabuhan yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan nelayan saat melaut hingga memperkuat pendataan hasil produksi.

Uji cobanya, KKP memasang alat Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis Informasi - Automatic Identification System (Wakatobi AIS) pada sepuluh kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Serang, Banten.

Pemasangan Wakatobi AIS dilakukan bersama LPTK dan Solusi247 dan didukung penuh oleh Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Direktorat Kepelabuhanan DJPT.

Baca Juga: J-Hope Dipaksa Mundur Jadi Ketua Koreo BTS Akibat Lakukan Kesalahan, Member Tentukan Penggantinya

Baca Juga: Militer Myanmar Bersalah! Menlu Prancis: Hentikan dan Bebaskan Semua Tahanan Tanpa Syarat

Perangkat Wakatobi AIS dapat mengirim posisi kapal secara simultan sehingga keberadaan kapal dapat diketahui oleh kapal lain di sekitarnya juga diketahui oleh stasiun monitoring di darat.

Wakatobi AIS berguna sebagai alat keselamatan nelayan apabila kapal yang mereka operasikan berada dalam kondisi bahaya.

Kepala Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi, Akhmatul Ferlin mengatakan, Pemasangan pemasangan WakatobiAIS sangat mudah.

"Cukup dengan memasang antena di posisi tertinggi kapal lalu memasang alat utama AIS pada posisi yang mudah dijangkau oleh awak kapal," ujarnya seperti dikutip dari rilis KKP pada Selasa, 30 Maret 2021.

Baca Juga: Tergila-gila dengan Gelandang Liverpool Georginio Wijnaldum, Barcelona Tawarkan Kontra 3 Tahun

Baca Juga: Cek eform.bri.co.id, BLT UMKM BPUM Rp2,4 juta akan Cair Awal April 2021, Berikut Cara dan Syaratnya

Sebagai perbandingan, sambung Akhmatul, produk AIS yang lain membutuhkan sambungan listrik ke catu daya seperti ke aki atau adaptor DC juga sambungan kabel ke antena GPS yang dipasang terpisah.

Inovasi hasil riset LPTK Wakatobi tersebut dinilai sangat cocok untuk kapal-kapal nelayan Karangantu yang sebagian besar merupakan kapal bagan.

Pasalnya para nelayan disana kerap menangkap ikan di lokasi yang ramai pelayaran kapal-kapal besar dari Cilegon dan Merak.

"Keberadaan kapal nelayan tentunya berisiko tertabrak atau terkena hempasan ombak tinggi akibat kapal besar yang melintas," tuturnya.

Baca Juga: Cek eform.bri.co.id, BLT UMKM BPUM Rp2,4 juta akan Cair Awal April 2021, Berikut Cara dan Syaratnya

Baca Juga: Update Terbaru! Klasemen Piala Menpora 2021: Top Skor hingga Jadwal Pekan ke- 3

Lebih jauh Akhmatul menjelaskan, sebelum pemasangan Wakatobi AIS, terlebih dahulu dilakukan pengecekan kapal untuk menentukan kapal memenuhi syarat atau tidak.

Instalasi pada satu kapal hanya memerlukan waktu tujuh hingga sepuluh menit, alat dapat langsung dinyalakan dan otomatis posisi kapal dapat dilihat di layar monitor.

Kemudian, selain melakukan instalasi transmiter AIS pada kapal, juga harus melakukan instalasi sistem penerima AIS yang dipasang di kantor Pelabuhan.

"Sistem ini akan memudahkan operator Pelabuhan mengawasi dan memberikan pelayanan terhadap aktivitas kapal perikanan di PPN Karangantu," jelasnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: kkp.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x