Christ Wamea Tokoh Papua Pertanyakan Apa bedanya kerumunan Jokowi di NTT dengan Habib Rizieq Shihab

- 25 Februari 2021, 11:35 WIB
Kolase dua potret kerumunan massa di tengah Jokowi dan Habib Rizieq Shihab saat masa Pandemi Covid-19.
Kolase dua potret kerumunan massa di tengah Jokowi dan Habib Rizieq Shihab saat masa Pandemi Covid-19. /Twitter/@Beddor2/Antara/Arif Firmansyah/Dok/PotensiBisnis.com.

MEDIA PAKUAN- Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 23 Febuari 2021 itu, terus menuai kritikan dari berbagai lapisan.

Salah satunya adalah tokoh Papua, Christ Wamea turut berkomentar melalui cuitan di akun pribadi Twitternya.

Christ Wanea menilai hal ini tidak sesuai dengan pemerintah saat ini, mengingat pemerintah sering menyerukan masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan, Christ Wamea menganggap imbauan itu hanya berlaku untuk rakyat.

Baca Juga: GUGATAN! Ridwan Kamil Akan Melantik Empat dari Enam Kepala dan Wakil Daerah di Jawa Barat, Simak Mana saja

"Semuanya hanya berlaku utk rakyatnya sementara dia sebagai pemimpin sesuka hatinya," tulis Christ Wamea, Kamis, 25 Februari 2021.@PutraWadapi sekitar 5 jam lalu, Christ Wamea mengunggah beberapa potongan artikel berita mengenai kerumunan Jokowi di NTT.

Melansir dari PIkiran-Rakyat Bogor.com. Ia sebelumnya sempat menanyakan perihal klarifikasi pihak istana yang menyebutkan spontanitas.

Christ pun merasa heran, sementara, pada tahun lalu kerumunan yang di timbulkan Habib Rizieq Shihab di sebut penghasutan.

Baca Juga: TMMD di Desa Sundawenang, Kodim 0607 Bangun Jalan dan Perbaiki Rutilahu

"Kalau kerumunan pak HRS itu penghasutan. Sedangkan kerumunan presiden itu spontanitas dan antusiasme masyarakat," cuitnya.

Dalam video tersebut Masyarakat yang antusias menyambut kedatangan Presiden dengan menunggu iring-iringan mobilnya di pinggir jalan.

Kejadian tersebut dinilai berpotensi melanggar protokol kesehatan karena mengakibatkan adanya kerumunan yang terlihat masif dan tanpa jeda jarak antara warga.

Baca Juga: Ingin Wujudkan Smart city, Menkominfo Minta Pemerintah Daerah Bangun SDM Bertalenta Digital

Pihak istana juga telah membenarkan mengenai video kerumunan di NTT.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan bahwa peristiwa itu adalah sikap spontan dari Jokowi

"Benar itu video di Maumere, setiba di maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napu Gete, saat itu dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu, saat rombongan kepresidenan memperlambat laju mobil saat itulah masyarakay maju ketengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," ujar Deputi Bidang Protokol,Pres dan Media Sekertaris Presiden ( DBP2MSP) Bey Machmudian seperti yang dikutip Media Pakuan dari Antara.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x