Agenda Kudeta! Jadi Sorotan Kisruh di Partai Demokrat, Moeldoko: Aku Ngopi-ngopi Kenapa Ada yang Grogi?

- 4 Februari 2021, 19:16 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan keterangan terkait dirinya yang dituding ingin mengkudeta pimpinan Ketua Umum Partai Demokrat. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan keterangan terkait dirinya yang dituding ingin mengkudeta pimpinan Ketua Umum Partai Demokrat. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol /Pikiran Rakyat/Amir Faisol


MEDIA PAKUAN - Mantan Panglima TNI Moeldoko yang kini tengah jadi perbincangan.
 
Terutama terkait berita dirinya akan kudeta salah satu partai besar di Indonesia yakni Partai Demokrat.

Siang ini unggah postingan yang cukup mencuri perhatian warganet. Banyak yang menyangka unggahan tersebut merupakan salah satu sindiran terhadap kabar yang tengah beradar saat ini.

Terlihat dalam unggahan tersebut Moeldoko mengunggah gambar dirinya yang tengah memegang secangkir kopi.
 
Menariknya dengan membubuhkan kata-kata menarik.
 
Baca Juga: ShopeePay Tangkap Antusiasme Masyarakat Bayar Tagihan Online Selama 2020

"Aku Ngopi-ngopi kenapa ada yang gerogi?" itulah bunyi tulisan yang terdapat didalam gambar tersebut, "

Seperti dilansir MEDIA PAKUAN dari laman Instagram milik @dr_moeldoko, Kamis, 4 Februari 2021.

Staf Kepresidenan itu mengungkapkan jika sekumpulan laki-laki tengah bersantai menikmati kopi. 0brolannya suka melebar kemana-mana termasuk masalah politik akan menjadi topik perbincangannya.

"Saat sekumpulan laki-laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik," tulis @dr_moeldoko.
 
Baca Juga: Masuk Wilayah Cianjur Wajib Tunjukkan Surat Keterangan Bebas Covid-19

Masih dalam yang sama dia juga mengungkapkan, apabila semuanya telah kembali kepada pekerjaan maka sudah ada apa-apa lagi dan kembali seperti semula.

Dan sepakat untuk tak menggunakan hati ketika semua kembali kepada pekerjaan masing-masing.

"Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat 'no heart felling'," tulisnya kembali.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa ngopi bagi sejumlah orang dapat membuka pikiran lebih terbuka.
 
Baca Juga: Sadis! Buser Satreskrim Polres Metro Bekasi Bekuk MR, Hendra Gunawan:Korban Ditusuk Gunting Berkali-kali

Menurutnya pernyataannya tersebut diperkuat dalam sebuah artikel yang dia baca, bahkan mengkonsumsi kopi bisa bermanfaat bagi pedengaran.

"Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta izin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia 'Minum kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran' a.k.a bisa mencegah gangguan pedengaran," tulisnya.

Seperti dikabarkan beberapa hari lalu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan, ada orang disekitar Presiden Jokowi yang ingin mengambil alih tonggak kepemimpinannya.
 
Baca Juga: UN dan Ujian Kesetaraan Resmi Ditiadakan! Mendikbud Terbitkan Surat Edaran Ini

Menanggapi hal tersebut Moeldoko langsung menyampaikan berikan tanggapannya melalui siaran pada Selasa, 2 Februari 2021 lalu.

"Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP. Moeldoko," ujar Moeldoko.
 
Selain itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ikut menanggapi masalah tersebut melalui akun twitternya, terkait kabar bahwa dirinya merestui hal itu.

Mahfud membantah isu yang menyebut dirinya merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan partai Demokrat.
 
Baca Juga: Kepala Pecah! Satu Keluarga di Rembang Jawa Tengah Meregang Nyawa, Dianiaya Orang Tidak Dikenal
 
"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd.
 
Ia mengklaim tidak pernah membicarakan soal kudeta Partai Demokrat bersama KSP Jenderal Moeldoko.
 
"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," cuitnya.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Twitter@mohmahmudmd [email protected]


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah