Network
MEDIA PAKUAN - Informasi terkini dari aktivitas Gunung Merapi, asap berwarna putih semakin meningkat.
Asap putih tersebut awalnya hanya 300 meter saja pada 7 Januari lalu, sekerang tingginya sudah menjadi 400 meter di atas puncak Gunung Merapi.
Dilansir Mediapakuan dari laman twitter Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada 8 Januari 2021.
Baca Juga: 8 Fakta Nasib Tragis Pramugari Filipina Christine Angelica, Diduga Meninggal Usai Diperkosa 11 Pria
Status terkini dari Gunung Merapi masih siaga (level 3) sejak 5 November 2020 lalu hingga sekarang.
BPPTKG telah mengamati guguran lava sudah terjadi 5 kali, dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat daya.
Teramati juga 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke hulu.
Selain itu juga, dari Pos Penanganan Gunung Merapi (PDM) Babadan dan PGM Kaliurang terdengar suara guguran sebanyak 4 kali.
Sedangkan dilihat dari aktivitas kegempaan, sudah terjadi gempa guguran sebanyak 149 kali dan 199 kali fase banyak.
Status terkini dari Gunung Merapi masih siaga (level 3) sejak 5 November 2020 lalu hingga sekarang.
BPPTKG telah mengamati guguran lava sudah terjadi 5 kali, dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat daya.
Teramati juga 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke hulu.
Selain itu juga, dari Pos Penanganan Gunung Merapi (PDM) Babadan dan PGM Kaliurang terdengar suara guguran sebanyak 4 kali.
Sedangkan dilihat dari aktivitas kegempaan, sudah terjadi gempa guguran sebanyak 149 kali dan 199 kali fase banyak.
Baca Juga: Camkan! Seleksi PPPK 2021 Hanya untuk Guru Honorer Berumur 35 Tahun Keatas, Ini Penjelasannya
Terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak 56 kali, gempa tektonik 4 kali dan gempa hembusan 36 kali.
Sementara itu, BPPTKG juga memberitahukan daerah yang berstatus berbahaya diantaranya Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak 56 kali, gempa tektonik 4 kali dan gempa hembusan 36 kali.
Sementara itu, BPPTKG juga memberitahukan daerah yang berstatus berbahaya diantaranya Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Memulihkan Sektor Ekonomi Indonesia, Jokowi Salurkan BLT UMKM Tahap 3 Rp2,4 Juta di Tahun Ini
Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.***
Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.***
