Network
MEDIA PAKUAN - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kembali memberitahukan hasil terkini dari aktivitas Gunung Merapi.
Pada hasil pengamatan BPPTKG, sudah teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur hanya 400 meter.
Selain itu juga terdengar suara guguran sebanyak enam kali, dari Pos Gunung Merapi (PGM) Babadan.
Baca Juga: Formasi Guru CPNS Ternyata Tetap Ada, Nadiem: Koreksi Mispersepsi!
Namun suara guguran tersebut masih berintensitas sedang saja.
Sedangkan menurut pengamatan visual BPPTKG, nampak asap putih cukup tebal dengan ketinggian 20 meter.
Dilihat dari status kegempaan dari hasil laporan BPPTKG, menunjukan sudah terjadi 86 gempa guguran.
Ditambah lagi dengan gempa hybrid sebanyak 230 kali, 57 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa tektonik dan 53 kali gempa hembusan.
Sementara itu, status Gunung Merapi ini masih berstatus siaga (level III) sejak 5 November lalu.
Baca Juga: BST Bansos KK PKH Rp300 Ribu Sudah Disalurkan, Ini Panduan Lengkap Cara Cek Penerima
BPPTKG juga memberitahukan daerah yang berstatus berbahaya diantaranya Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.***
