Darurat Populasi Lobster, Tangkapan Nelayan Pangandaran Makin Sulit: Dampak Penangkapan Benih Baby Lobster

- 8 September 2023, 18:53 WIB
Ilustrasi lobster, kini semakin langka
Ilustrasi lobster, kini semakin langka /Pixabay/ndemello/

MEDIA PAKUAN - Baru-baru ini tengah ramai dibicarakan populasi lobster di Pangandaran semakin langka. Keadaan ini dapat menyebabkan berbagai dampak buruk jika terus-menerus dibiarkan.
 
Darurat populasi lobster telah berlangsung lama. Namun kini puncaknya, sehingga dikhawatirkan makin langka. 
 
Menurut Mega Merdiana selaku Pelaksana Harian Kabid Perikanan Tangkap di Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, populasi lobster di laut Pangandaran setiap tahunnya kian menurun.
 
"Berdasarkan catatan di kita, sejak 5 tahun terakhir hasil tangkapan komoditas di laut Pangandaran terus mengalami penurunan," ujar Mega belum lama ini.
 
 
Maraknya penangkapan benih baby lobster diduga menjadi penyebab utama anjloknya populasi lobster tahun ini.
 
Menangkap benih baby lobster memang tergolong lebih mudah dan tidak memerlukan biaya operasional besar.
 
Sehingga marak terjadinya penangkapan benih baby lobster.
 
 
Minimalnya lobster ditangkap saat berukuran 200 gram. Dan jika memang terpaksa menangkap benih baby lobster seharusnya dijual sesuai regulasi, yakni l kepada budidayawan bukan kepada pengepul.
 
Mirisnya menurut pengakuan Mega Merdiana, di Pangandaran memang belum ada yang orang yang membudidayakan lobster.
 
Oleh karena itu berikut akan dijelaskan cara membudidayakan lobster air tawar yang dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan:
 
 

1. Siapkan Media Pembenihan

Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan wadah pembenihan. Bisa menggunakan akuarium, bak plastik atau fiberglass, dan kolam semen.
Bisa menggunakan wadah berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm.
 
Dengan ketinggian air maksimal ¾ dari tinggi akuarium. Ukuran ini bisa untuk memelihara sepaket induk terdiri dari 5 betina dan 3 jantan, atau 100 benih ukuran 1 inci.
 
Kemudian dibutuhkan juga lubang persembunyian dari pipa paralon, potongan bambu, genteng, ijuk, atau tali rafia.
 
Selanjutnya kita butuh aerator untuk memastikan ketersediaan oksigen dan menjaga kualitas air.
 
 

2. Memastikan Sumber Air

Sumber air yang bisa dimanfaatkan adalah PAM, air tanah, dan air sungai. Pastikan air yang digunakan berupa air yang tidak tercemar, mengandung banyak oksigen dan terbebas dari klorin maupun kaporit didalamnya.
 

3. Waspadai Hama dan Penyakit pada Lobster

Kucing dan tikus adalah hama yang harus diwaspadai. Sedangkan penyakit yang sering menyerang lobster air tawar adalah jamur Saprolegnia dan Achyla, cacing jangkar, parasit Argulus foliaceus.
 
 

4. Memilih dan Merawat Calon Induk

Penting memilih dulu, karena induk yang baik akan menghasilkan benih yang baik pula.
Dalam pembenihan, biasanya digunakan 5 paket induk yang terdiri dari 25 betina dan 15 jantan.
 
Adapun ciri-ciri indukan yang baik yaitu yang pertumbuhannya paling cepat, nafsu makannya besar, gerakannya lincah, berwarna cerah dan tidak memilih yang ukuran kepalanya lebih besar daripada tubuhnya.
 

5. Pemijahan Induk Lobster

Calon Induk yang dipijahkan telah berusia 10-12 bulan atau ketika panjang tubuhnya mencapai 15-17 cm.
 
Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan diletakkan dalam akuarium berukuran 40 x 40 x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm.
 
 
Jumlah induk yang diletakkan dalam wadah tersebut adalah 3 induk jantan dan 5 induk betina. Siapkan tempat persembunyian sesuai dengan jumlah dan ukuran induk.
 
Pemijahan ditandai dengan telur yang terlihat di bagian abdomennya, kemudian induk betina diinkubasi ke wadah perawatan telur.
 

6. Penetasan Telur

Proses penetasan telur bisa menggunakan akuarium, bak plastik, atau kolam semen berukuran 1 x 1 x 1 m dengan ketinggian air 0,5 m. Wadah ini cukup menampung 400 benih atau 2 ekor induk betina.
 
Selama proses pengeraman dan penetasan, suhu dan wadah harus selalu stabil, karena telur sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
 
 

7. Pemeliharaan Benih

Benih yang baru menetas dipelihara ke dalam kolam penetasan selama 10 hari. Kemudian benih dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara selama 2 bulan.
 
Letakkan kolam ini di tempat yang tidak terkena panas matahari langsung, karena benih masih sangat sensitif.
 
Setelah 1 minggu, benih dapat diberi pakan tambahan berupa cacing sutra, daging udang, tepung kacang, atau pelet udang yang dihaluskan.
 
Setelah benih lepas dari induknya, pisahkan keduanya, lalu beri pakan yang mengandung protein tinggi kepada induk supaya molting dan dapat dipijahkan kembali.
 
 

8. Panen Benih

Ini adalah tahap terakhir. Benih yang sudah berusia 70 hari dengan panjang 5 cm bisa dipanen dan dijual.
 
Demikian cara budidaya yang bisa dilakukan untuk pemula. Selamat mencoba, semoga dengan adanya upaya pembudidayaan ini, bisa meningkatkan kembali populasi lobster di Pangandaran.*** (Resti Rahmawati) 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: berbagai sumber Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x