Pasca Spanyol dan Belgia Akui Palestina Negara, Israel Marah: Bantah Menyimpang hukum humaniter internasional

- 26 November 2023, 10:50 WIB
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo berpose selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 23 November 2023.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo berpose selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 23 November 2023. /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengeluarkan pendapat berbeda dengan sejumlah negara Uni Eropa. Dia mengakui secara sepihak Palestina adalah negara.

"Saya pikir saatnya telah tiba bagi masyarakat internasional, terutama bagi Uni Eropa dan negara-negara anggotanya untuk mengakui negara Palestina," katanya kepada media saat konferensi pers di sisi Mesir dari penyeberangan perbatasan Rafah, Jumat 24 November 2023.

Perdana Menteri Spanyol yang baru terpilih kembali tersebut sebelumnya berjanji mengakui Negara Palestina adalah prioritas untuk masa jabatannya yang akan datang.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Kota Bitung Diwarnai Aksi Penghadangan, Suasana Keamanan Sudah Kondusif?


Pada saat ini, 9 dari 27 negara anggota Uni Eropa mengakui negara Palestina. Pada 2014, Swedia menjadi negara pertama yang melakukannya saat menjadi negara anggota UE.

Tidak hanya Spanyol, Belgia pun turut mengakui negara palestina, Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo bergabung dengan Pedro Sanchez. Kedua pemimpin menyerukan perlindungan penduduk sipil di Gaza dan agar Israel penjajah menghormati hukum humaniter internasional.

Kedua pemimpin itu menyerukan gencatan senjata permanen di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Pedro Sanchez mengatakan Israel penjajah tidak mengikuti hukum internasional. Dia bahkan menuduh negara itu melakukan "pembunuhan tanpa pandang bulu" terhadap "ribuan anak-anak" di Gaza.

Namun pengakuan tersebut langsung mendapatkan teguran keras dari Menteri Luar Negeri Israel penjajah, Eli Cohen memerintahkan pemanggilan duta besar Spanyol dan Belgia di Tel Aviv untuk teguran keras.

Baca Juga: Pasca Lee Junho Ucapkan Kalimat Pinjam Dulu Seratus, Ketawa Penonton Meledak: Populer di Netizen Indonesia!

"Kami mengutuk klaim palsu Perdana Menteri Spanyol dan Belgia yang memberikan dukungan kepada terorisme," ucapnya.

Tidak terima di sebut menyimpang dari hukum humaniter internasional, Eli Cohen bahkan membela diri, menyebutkan bahwa Israel penjajah "bertindak sesuai dengan hukum internasional".

Untuk langkah utama menciptakan perdamaian, Palestina butuh pengakuan dari PBB dan bantuan langsung dari tokoh dunia, internasional perlu mengambil kendali untuk perdamaian abadi di Israel penjajah dan Palestina.

"Kami membutuhkan pengakuan internasional terhadap negara Palestina, dan PBB perlu campur tangan. Pergi ke arah ini akan mencerminkan keseriusan masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian di wilayah kami," ujar Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi.

Baca Juga: Ultah Ke-4 PRMN, Berjuang Bersama Perkuat Eksistensi di Kancah Media Nasional: MP Kolaborasi dengan Pesantren

Sisi menjelaskan gagasannya untuk negara Palestina yang didemiliterisasi dengan perjanjian perbatasan internasional pada 1967. Kemungkinan itu berpotensi diwujudkan dengan kehadiran pasukan internasional.***


Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x