MEDIA PAKUAN-Dibelahan dunia lain orang melakukan aksi solidaritas Palestina secara damai, tiba-tiba di Kota Bitung malah dihadang ormas lokal.
Mereka melakukan aksi tidak hanya membakar ambulans. Tapi melakukan aksi serupa membakar bendera Palestine.
Dalam aksi yang berlangsung, sejumlah anggota ormas di Sulawesi Utara melakukan persekusi terhadap peserta aksi Bela Palestina.
Tegangan antara Ormas Manguni Masakiouw dan Barisan Solidaritas Muslim Indonesia memuncak.
Bahkan aksi berlanjut hingga merusak satu unit ambulans yang terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut.
Ormas mengeluarkan pernyataan sikap mengecam keras insiden berdarah tersebut.
Mereka menuntut penangkapan para provokator dan mencopot Kapolres Bitung atas dugaan kelambanan dalam mencegah serangan terhadap peserta aksi Bela Palestina.
Selain itu, menyoroti pengibaran bendera Zionis Israel oleh oknum anggota ormas, yang melanggar Permenlu No 3 Tahun 2019 yang melarang tindakan semacam itu di Indonesia.
Di sisi lain, FKUB Kota Bitung juga angkat suara dalam video pernyataan sikap yang beredar di media sosial.
Mereka menegaskan bahwa Kota Bitung kini dalam kondisi aman dan damai.
Para pemuka agama yang tergabung dalam FKUB menolak berita bohong yang berpotensi memprovokasi, dan menekankan kesatuan antara masyarakat Adat Minahasa dan Barisan Solidaritas Muslim Indonesia untuk menjaga kedamaian.***