Incar Persenjataan AS di Afghanistan, Rusia Siap Akui Pemerintahan Resmi Taliban

- 5 Februari 2023, 21:34 WIB
Taliban rayakan ulang tahun pertama jatuhnya Kabul di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2022.
Taliban rayakan ulang tahun pertama jatuhnya Kabul di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2022. /REUTERS/Ali Khara

MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan sedang mengincar persenjataan AS yang disita oleh Taliban di Afghanistan.

Sumber menyebutkan Rusia tengah melakukan negosiasi termasuk rencana untuk mengakui pemerintahan Taliban secara resmi.

Sebagai imbalan Rusia menawarkan pertukaran senjata dan peralatan militer dalam jumlah yang besar.

Pasukan AS mundur dari Afghanistan pada Agustus 2021, saat Taliban menyerbu negara yang itu dalam hitungan minggu.

Taliban diperkirakan telah menyita setengah juta senjata AS dan sekitar 50.000 kendaraan.

Pada tahun 2001, setelah menggulingkan Taliban, AS menghabiskan sekitar $67,59 miliar untuk mempersenjatai tentara Afghanistan.

Pada Agustus 2005 hingga Agustus 2021, AS tercatat telah memasok persenjataan ke Afghanistan sebesar $18,6 miliar.

Setelah AS angkat kaki pada 30 Agustus 2021, diperkirakan sisa peralatan militer senilai $7,12 miliar berhasil dikuasai Taliban.

Sejumlah peralatan tersebut diantaranya adalah pesawat terbang, bom udara ke darat, kendaraan militer, persenjataan, peralatan komunikasi, dan perbekalan lainnya.

Sebanyak 22.174 Humvee, 634 kendaraan lapis baja M1117, 115 truk Maxx Pros, dan 549.118 senapan mesin, senapan serbu, dan pistol.

Puluhan pesawat termasuk, 33 helikopter Black Hawk, 23 jet tempur Super Tucano, dan 4 pesawat angkut Hercules C-130.

Sebanyak 6.035 pasang kacamata night vision, 162.043 radio, dan 8.000 truk sebagai perlengkapan pendukung.

Sebagian dari peralatan tersebut dilaporkan rusak ataupun dihancurkan AS, namun itu masih bersifat dugaan.

Tanpa pemeliharaan oleh pihak AS persenjataan ini akan menjadi beban bagi Taliban, dan akan memudahkan jika diserahkan ke Moskow.

AS juga dilaporkan telah mengirimkan lima helikopter Mi-17 dari Afghanistan ke Ukraina pada tahun 2022.

Jika kesepakatan Rusia dan Taliban tercapai, maka akan mengubah perhitungan di medan perang Ukraina dan meningkatkan ketegangan dengan Barat.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah