Taliban Mampu Meraup Rp132,6 Triliun dari Produksi Opium untuk Mendanai Militer

- 14 Juni 2022, 10:47 WIB
 Taliban Mampu Meraup Rp132,6 Triliun dari Produksi Opium untuk Mendanai Militer
Taliban Mampu Meraup Rp132,6 Triliun dari Produksi Opium untuk Mendanai Militer /Reuters

MEDIA PAKUAN - Papaver somniferum, atau kerap disebut Poppy adalah tumbuhan berbunga idaman para pecandu. Selain enak dipandang, Poppy menyimpan sejuta fantasi bagi para penikmatnya.

Poppy yang juga akrab disapa opium mengandung bahan penting dalam pembuatan heroin. Getah yang dihasilkan dari bunga opium mengandung morfin, yang tak lain dan tak bukan merupakan bahan utama heroin.

Bicara perkara Opium, tak lepas dari Afghanistan yang saat ini berhasil kembali dikuasai oleh Taliban. Bagaimana tidak, salah satu negara Timur Tengah tersebut tercatat sebagai pemasok terbesar opium untuk dunia sebanyak 80 persen.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Beri Kerenggangan Sosial dan Menfokuskan Penggunaan Masker

Berabad-abad lalu, Poppy memang sudah ditanam di Afghanistan untuk konsumsi lokal. Para sejarawan mengklaim Jenghis Khan, penakluk dari Mongol pada abad ke 13 adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan tanaman itu di sana.

Iklim geografis yang dimiliki Afghanistan memang cocok untuk budidaya Poppy. Tanaman ini dapat tumbuh subur di lahan kering dengan sistem irigasi tadah hujan.

Singkat cerita, pada 1979 Unisoviet lakukan invasi ke Afghanistan. Alhasil kelompok pemberontak pejuang Afghanistan pun lahir.

Baca Juga: Berokar Menekan Produksi Opium, Taliban Berkuasa, Perdagangan Narkoba Malah Meningkat

Kala itu para pemberontak mendapat dukungan dana dari Amerika Serikat untuk memerangi Unisoviet. Selain Amerika, bisnis Opium yang menjanjikan juga jadi modal perang bagi para pemberontak.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x