Network
MEDIA PAKUAN - Wakil Duma Negara dari wilayah Krimea Mikhail Sheremet mengusulkan untuk menghancurkan Satelit NATO.
Satelit tersebut selama ini melakukan beroperasi dalam pengintaian dan mengkoordinasikan serangan rudal oleh pasukan Ukraina di wilayah Rusia.
Karena berkontribusi pada agresi terhadap Rusia, menjadi hak Rusia untuk menghancurkan dan melumpuhkannya.
Baca Juga: Pakar Militer Ungkap Rusia Menunggu Saat Tepat untuk Serangan Blitzkrieg di Ukraina
“Perlu untuk menghancurkan Satelit NATO, yang saat ini digunakan oleh pasukan Ukraina untuk pengintaian dan panduan serangan rudal HIMARS MLRS di wilayah Kherson dan Zaporozhye, serta DPR dan LPR, " katanya.
Ia menambahkan "Kami memiliki senjata yang mampu melakukan ini, termasuk sistem senjata laser Peresvet," ungkapnya.
Jika dilumpuhkan, tanpa dukungan pelacakan satelit, HIMARS tidak akan lagi membawa bahaya yang signifikan, karena akan kehilangan akurasinya.
Baca Juga: Terungkap Pesan Ratu Inggris Elizabeth II kepada Presiden Rusia Vladimir Putin Berisi Konspirasi ?
Namun disisi lain serangan Rusia terhadap Satelit NATO pada akhirnya akan mengarah pada eskalasi, yang bisa meluas menjadi perang langsung antara kedua belah pihak, yang jauh lebih besar daripada yang terjadi sekarang.
Penggunaan perang luar angkasa, adalah sebuah ancaman yang telah lama disoroti oleh para pakar keamanan.
Presiden Rusia Vladimir Putin pertama kali mengungkapkan senjata laser Peresvet pada tahun 2018, laporan menunjukkan bahwa senjata tersebut telah dikerahkan dalam pertempuran melawan Ukraina.
Wakil perdana menteri untuk pengembangan militer, Yury Borisov, mengklaim bahwa Moskow memiliki senjata laser rahasia baru yang sudah digunakan dan dapat membutakan satelit hingga 1.500 kilometer di atas Bumi.
NATO diketahui memiliki sebanyak 32 satelit luar angkasa, sementara Rusia memiliki pengalaman penghancuran satelit dengan senjata bernama Star Warrior. ***
