MEDIA PAKUAN - Ekspor China ke Rusia semakin melonjak lebih dari sepertiga dari bulan sebelumnya, ditengah krisis hubungan Rusia dengan Ukraina.
Laporan tersebut dikutip dari data otoritas bea cukai China yang melaporkan bahwa Rusia membeli barang darinya, dengan harga 6,7 miliar dolar.
Sebelumnya China dilaporkan menjalin kerja sama ekonomi dengan Rusia, dimana sebelumnya sempat diancam oleh pihak AS.
Baca Juga: Banjir Bandang Porak Porandakan Korea Selatan, KBRI Ungkap Kondisi WNI Di Sana
Di tengah gempuran sanksi ekonomi dari negara-negara Barat, Rusia mempertahankan pertumbuhan impornya dalam kecepatan tinggi 49,3 persen pada bulan Juli.
Pada sebelumnya tepatnya di bulan Juni, Impor Rusia berada di kenaikan 56 persen dan kenaikan 79,6 persen di bulan Mei.
Di tengah gempuran sanksi ekonomi dari negara-negara Barat, Rusia mempertahankan pertumbuhan impornya dalam kecepatan tinggi 49,3 persen pada bulan Juli.
Pada sebelumnya tepatnya di bulan Juni, Impor Rusia berada di kenaikan 56 persen dan kenaikan 79,6 persen di bulan Mei.
Baca Juga: Wajah Masih Bengkak Pasca Operasi, Lucinta Luna : Bentar Lagi Ratu Mau Debut Bareng Blackpink
presiden Institut Penelitian Ekonomi Regional China-Rusia Kontemporer, Song Kui mengakui bahwa perdagangan luar negerinya dengan Rusia akan melampaui level 2021, dimana ketika hubungan bilateralnya menapai 146,87 miliar dolar.
presiden Institut Penelitian Ekonomi Regional China-Rusia Kontemporer, Song Kui mengakui bahwa perdagangan luar negerinya dengan Rusia akan melampaui level 2021, dimana ketika hubungan bilateralnya menapai 146,87 miliar dolar.
Baca Juga: PUKIS Kritisi Tarif Masuk Taman Wisata Komodo, Kajian Tak Libatkan Masyarakat: Picu Diskriminasi dan Eksklusif
Perdagangan antara Rusia-China bukan hanya dalam energi saja, melainkan juga di bidang pangan, pertanian, kendaraan energi baru, dan masih banyak dalam bidang lainnya.
Hubungan bilateral Rusia-China dinilai memberi "lebih banyak kemudahan bagi para pedagang" di kedua negara tersebut.
Dalam hubungannya tersebut diharapkan dapat menghindari hagemoni dolar AS di pasar keuangan global.***
Perdagangan antara Rusia-China bukan hanya dalam energi saja, melainkan juga di bidang pangan, pertanian, kendaraan energi baru, dan masih banyak dalam bidang lainnya.
Hubungan bilateral Rusia-China dinilai memberi "lebih banyak kemudahan bagi para pedagang" di kedua negara tersebut.
Dalam hubungannya tersebut diharapkan dapat menghindari hagemoni dolar AS di pasar keuangan global.***