MEDIA PAKUAN - Pemerintahan Joe Biden berusaha melepaskan tanggung jawab atas perjalanan Pelosi ke Taiwan.
Setelah upaya yang dilakukan Pentagon gagal untuk menghubungi pejabat militer China.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley berulang kali mencoba menghubungi China.
Baca Juga: Benarkah, Sejarah Bubur Sura Bulan Muharram Tradisi Orang Jawa: Peristiwa Banjir Bandang Nabi Nuh?
Hal tersebut dilakukan sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan, tetapi panggilan itu tidak dijawab oleh para petinggi China.
Pejabat tinggi dan pemimpin militer AS berusaha untuk mempertahankan komunikasi terbuka bahkan dengan musuh potensial seperti China.
Hal itu ditempuh untuk mencegah kesalahan perhitungan lainnya yang dapat berubah menjadi konflik besar.
Jumat kemarin China telah mengumumkan penghentian dialog resmi menghentikan kerja sama militer dengan AS dengan membatalkan rapat kerja antara perwakilan Departemen Pertahanan AS dan China.
Setelah Pelosi tiba di Taiwan, China memulai latihan skala besar di tiga wilayah di sekitar Taiwan dan menutup lalu lintas udara di sekitar pulau itu hingga 7 Agustus.
China baru-baru ini meningkatkan aktivitas agresif di Pasifik, khususnya di laut China Timur dan Selatan, yang membuat kekhawatiran para pejabat AS.
Sebelumnya Pelosi menjelaskan kedatangan delegasi kongres AS ke Taiwan sebagai keinginan untuk memperjelas bahwa Washington tidak akan meninggalkan komitmennya untuk mendukung pulau itu.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 9 dan 10 Muharram 2022, Mulai Besok Minggu 6 Agustus 2022
China menganggap kedatangan Pelosi sebagai campur tangan keras dalam politik domestik, yang merusak kedaulatan dan integritas teritorial negara.
China menganggap kedatangan Pelosi sebagai campur tangan keras dalam politik domestik, yang merusak kedaulatan dan integritas teritorial negara.
Negeri tirai bambu ini juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Nancy Pelosi dan keluarganya. ***