Hal tersebut dilaporkan setelah James Paterson, menteri bayangan untuk keamanan siber dan melawan campur tangan asing.
Meminta klarifikasi tentang data pengguna lokal kepada manajer umum TikTok Australia pada 3 Juli 2022.
Baca Juga: Jadi Artis TikTok di Arab Saudi, TKW Indonesia Dapat Penghasilan Ratusan Juta dari Para Sultan
Menjabat sebagai ketua Komite Gabungan Parlemen untuk Intelijen dan Keamanan, di halaman Twitternya 13 Juli 2022, Paterson menuliskan.
"TikTok Australia telah membalas surat saya dan mengakui bahwa data pengguna Australia juga dapat diakses di China daratan, menempatkannya dalam jangkauan pemerintah China, meskipun sebelumnya mereka telah memastikan bahwa itu aman karena disimpan di AS dan Singapura," tulisnya.
Ia menambahkan bahwa TikTok menyangkal akan pernah menyerahkan data ke Partai Komunis China , tetapi ini sangat sulit dipercaya mengingat undang-undang keamanan nasional mereka.
"Dibawah pemerintahan Perdana Menteri Albania sudah saat nya untuk mengambil tindakan untuk melindungi privasi 7 juta pengguna Australia," katanya.***