Erdogan Siapkan Perluasan Operasi Militer di Suriah: Pertaruhan Menguji AS dan NATO

- 25 Mei 2022, 16:04 WIB
Erdogan Siapkan Perluasan Operasi Militer di Suriah: Pertaruhan Menguji AS dan NATO
Erdogan Siapkan Perluasan Operasi Militer di Suriah: Pertaruhan Menguji AS dan NATO /Zona Jakarta/Aljazeera

MEDIA PAKUAN - Sebuah pertaruhan besar dengan NATO, digulirkan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang mengumumkan perluasan operasi militer di perbatasan selatan Turki untuk menumpas pemberontak Kurdistan.

Seperti yang diketahui di perang Suriah, AS dan NATO mendukung Partai Pekerja Kurdistan dalam perang melawan Turki.

Analis militer yang terkejut oleh pernyataan mengejutkan Erdogan, mengatakan bahwa Barat tidak akan menentang operasi tersebut pada saat NATO membutuhkan dukungan Turki merestui bergabung Finlandia dan Swedia.

Baca Juga: Jangan Lupa, Ini Amalan Ketika Selesai Haid: Peluang Pahala Besar Bagi Wanita!

Turki yang menentang Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, menuduh kedua negara itu melindungi orang-orang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang diklaim sebagai teroris terlarang oleh Turki.

Analis mengatakan Erdogan juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan nasionalis Turki, menjelang pemilihan umum di Turki tahun depan.

Sejak 2016, Turki telah melakukan tiga serangan ke Suriah utara, merebut ratusan kilometer tanah dan memukul mundur milisi milisi YPG Kurdi Suriah yang didukung AS, ke sekitar 30 km (20 mil) jauh ke dalam negara itu.

Turki juga meningkatkan operasi militernya terhadap gerilyawan PKK di Irak utara dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Polandia Kecewa Jerman Langgar Kesepakatan Bantu Ukraina

Turki menyamakan kedua kelompok sebagai entitas teroris tunggal. Namun Sekutu NATO-nya hanya memandang PKK saja sebagai kelompok teroris, bukan kelompok YPG.

Pemerhati kebijakan Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, Asli Aydintasbas di Istanbul mengatakan langkah Erdogan adalah tentang menguji sekutu NATO Turki.

Menurutnya bahwa "Gaya Presiden Erdogan dalam menghadapi tantangan internasional meningkatkan taruhan - dan itu hampir selalu berhasil membuat sekutu NATO berkedip," katanya.

Baca Juga: Orang Sombong yang Celaka, Nasibnya Dibenamkan Dalam Tanah Sampai Kiamat: Begini Kisahnya

"Itu berhasil di Mediterania timur dan di Suriah di masa lalu - mengapa tidak mencoba lagi."

Erdogan mengatakan operasi akan diputuskan pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada hari Kamis.

Erdogan mengatakan operasi militer yang direncanakan akan mengungkapkan negara mana yang menghormati masalah keamanan Turki dan mana yang tidak. Meerujuk inti pertikaian di NATO saat ini.

YPG adalah elemen dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), koalisi pimpinan Kurdi yang sebagian besar diandalkan Amerika Serikat untuk memerangi militan ISIS sejak 2014.

Baca Juga: Hilang Hampir Tiga Hari, Kakek Damini Ditemukan Tewas Mengambang di Muara Loji Sukabumi

Pasca pengumuman Erdogan, SDF menuduh Turki berusaha menggoyahkan kawasan dengan mengancam aksi militer di Suriah utara.

Juru bicara pemerintahan otonom yang dikendalikan SDF di timur laut Suriah mengatakan "Jika terjadi serangan, tentu saja kami akan melawan dan melawan. Komunitas internasional sekarang menghadapi ujian penting: apakah mereka akan secara efektif mengendalikan Turki?" kata Ciwan Mulla Ibrahim..

Selain YPG, Rusia memiliki pasukan yang dikerahkan di daerah itu untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pasukan AS, pemberontak yang didukung Turki, pejuang yang didukung Iran, jihadis, dan pasukan pemerintah Suriah juga beroperasi di seluruh wilayah di Suriah utara.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah