Network
MEDIA PAKUAN - Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin membocorkan bantuan Amerika Serikat untuk Ukraina tidaklah seutuhnya diterima.
Volodin dalam saluran Telegramnya merincikan bahwa Biden telah menandatangani undang-undang tentang alokasi bantuan ke Ukraina.
Menurutnya bantuan itu hanya sebesar hanya 15% dari jumlah yang dialokasikan.
Sisanya sebesar 35% ternyata akan digunakan untuk membiayai angkatan bersenjata Amerika Serikat sendiri.
Sebanyak 45,2% juga direncanakan untuk dibelanjakan bukan untuk Ukraina. Tapi untuk negara lain.
Sementara 4,8% lainnya diberikan untuk bantuan kepada pengungsi, pembukaan kembali pekerjaan Kedutaan Besar AS di Ukraina dan dukungan diplomatik lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Ukraina harus membayar utang keseluruhannya.
Ia juga menjelaskan bahwa Ukraina harus membayar utang keseluruhannya.
Volodin mencatat karena alasan inilah sumber daya terakhir diambil dari Ukraina.
Baca Juga: Mesut Ozil akan Datang ke Indonesia : Beri Salam kepada Fans dan Sampai Jumpa di Jakarta
"Washington dan Brussel tidak akan benar-benar membantu Ukraina, membantu masalah ekonomi dan sosial. Mereka hanya membutuhkan Ukraina untuk melawan rusia," katanya.
Pada 21 Mei, Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU yang mengalokasikan bantuan ke Ukraina. dalam dokumen jugs tertulis adanya alokasi dana darurat tambahan untuk agen penghubung. ***
"Washington dan Brussel tidak akan benar-benar membantu Ukraina, membantu masalah ekonomi dan sosial. Mereka hanya membutuhkan Ukraina untuk melawan rusia," katanya.
Pada 21 Mei, Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU yang mengalokasikan bantuan ke Ukraina. dalam dokumen jugs tertulis adanya alokasi dana darurat tambahan untuk agen penghubung. ***
