MEDIA PAKUAN - Jajak pendapat bulanan Democracy Institute, ungkap bahwa orang Amerika tidak akan terpengaruh jika Ukraina kalah dalam perang.
Jajak pendapat dilakukan terhadap 1.500 responden Amerika. Dengan hasil sebanyak 43 persen tidak mempermasalahkan kekalahan Ukraina.
Sebanyak 41 persen mempersoalkan kekalahan. Sementara 16 persen memilih tidak berpendapat.
Institut Demokrasi mencatat bahwa kebijakan Pemerintah AS didorong oleh fakta setidaknya setengah dari orang Amerika merasa ditipu karena penguncian covid.
Orang Amerika kehilangan kepercayaan pada rezim Biden dimana sebanyak 53 persen percaya bahwa sanksi terhadap Rusia, lebih merugikan AS dengan krisis biaya hidup sebagai masalah politik utama.
Dukungan terhadap pemerintahan Biden dan Partai Demokrat terancam dengan sebanyak 50 persen hingga 42 persen responden akan mendukung Partai Republik dalam pemilihan pada bulan November.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Nelayan yang Hilang di Pantai Selatan Sukabumi Ditemukan Tewas
Dalam semua bidang kebijakan, Biden dinilai negatif dan menjadi yang terburuk adalah kebijakan luar negerinya, dimana sebanyak 56 persen tidak setuju dengan kebijakannya sementara 40 persen setuju.
Penarikan pasukan dari Afghanistan pada tahun 2021 dan kebijakan terhadap masalah Ukraina telah memperburuk pemerintahan Biden.
Dalam semua bidang kebijakan, Biden dinilai negatif dan menjadi yang terburuk adalah kebijakan luar negerinya, dimana sebanyak 56 persen tidak setuju dengan kebijakannya sementara 40 persen setuju.
Penarikan pasukan dari Afghanistan pada tahun 2021 dan kebijakan terhadap masalah Ukraina telah memperburuk pemerintahan Biden.
Dalam jajak pendapat bulan kedua berturut-turut, orang Amerika membandingkan, sebanyak 53 persen setuju, lebih baik Biden meninggalkan kantornya, daripada Putin sebesar 44 persen.
Dalam krisis Ukraina, 38 persen menyetujui penanganan Biden, sementara 52 persen yang tidak setuju.
Warga AS juga hanya melihat Rusia sebagai ancaman terbesar keempat dengan 16 persen, Korea Utara (18 persen)., Iran (20 persen) dan China (42 persen).
Biden juga terancam dimana sebesar 63 persen responden tidak percaya dia akan terpilih kembali pada 2024.
Fakta juga mengungkap bahwa Donald Trump menurut jajak pendapat diperkirakan akan menang mudah dalam pemilihan berikutnya.
Jika Partai Republik memenangkan mayoritas besar di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat, maka Biden akan menghadapi proses pemakzulan yang serupa dengan yang dilakukan Demokrat terhadap Trump. ***