MEDIA PAKUAN - Beredar di media Twitter sebuah video 4 warga Uighur yang berteriak minta tolong.
Video tersebut diposting akun @DilnurReyhan presiden Institut Uyghur Eropa, dalam video tersebut 4 warga Uighur tersebut memohon bantuan amnesty internasional.
Pasalnya ke 4 warga Uyghur ditangkap pihak berwenang Arab Saudi secara sewenang-wenang, dan mencoba mengekstradisi mereka ke China, di mana nasib mereka sangat tidak pasti.
Baca Juga: Kiano Tunjukan Jurus Mata Genitnya, Netizen Baper Luluh Tak Henti
Para tahanan termasuk dua pria yang telah melakukan perjalanan ke negara itu untuk berziarah ke Makkah pada November 2020.
Serta seorang ibu dan putrinya yang berusia 13 tahun, yang ditangkap pada 31 Maret, menurut beberapa sumber.
4 pèlerins ouïghours dont 1 mère & sa fille de 13 ans sont sur le point d'être déportés par ???????? vers les camps de concentration ????????.
J'appelle toutes/tous les Musulmans dignes de ce nom, au boycott de pèlerinage ! Interpellez @arabiesaouditefr #ArabieSaouditeCollabo #BoycottHajj pic.twitter.com/Udb4tpL8Ya— Dr. Dilnur Reyhan ???????????? (@DilnurReyhan) April 10, 2022
Baca Juga: Afghanistan Berduka! 33 Orang Tewas dalam Ledakan di Masjid Dekat Kota Kunduz
Menurut beberapa kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, seorang ibu dan putrinya yang berusia 13 tahun, serta dua pria, menghadapi ekstradisi ke China, sebuah negara yang dituduh melakukan kebijakan represif terhadap minoritas Muslim di Xinjiang ini.
“Kami berada di dalam mobil polisi. Selamatkan kami, kami sedang dalam perjalanan menuju kematian. Mereka membawa kami ke Riyadh untuk mengirim kami (ke China),”