Turki Ungkapkan Target AS Hancurkan Rusia, Memperpanjang Perang: Membakar Ukraina

- 19 April 2022, 20:34 WIB
NATO telah memasok Ukraina dengan senjata seperti peluncur rudal Javelin.*
NATO telah memasok Ukraina dengan senjata seperti peluncur rudal Javelin.* /Reuters/
MEDIA PAKUAN - Sebuah media Turki mengungkapkan rencana AS terhadap Rusia dalam ekspansi NATO.
 
Dalam artikel tersebut secara rinci niat AS di negara-negara Eropa terus di jalankan.
 
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada 25 Februari mengatakan bahwa pihaknya tidak berpikir tentang keanggotaan NATO.
 
 
Selama hari-hari tekanan AS yang diintensifkan oleh intervensi Rusia di Ukraina, Swedia mengambil sikap yang sama. 
 
Pada 8 Maret ia menegaskan kembali “Saya ragu-ragu tentang mengadakan referendum untuk keanggotaan NATO, karena itu akan semakin mengacaukan Eropa". 
 
Kemudian pada 10 Maret, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist menguatkan bahwa "Kami tidak akan bergabung dengan NATO selama saya menjabat ".
 

Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan fakta bahwa NATO memaksa masuk ke Swedia dan Finlandia, bukan keinginan Swedia dan Finlandia ke dalam NATO.
 
Sekretaris Jenderal NATO Stoltenberg pada tanggal 4 Maret, menyatakan bahwa “ Jika kedua negara menginginkan, mereka dapat bergabung dengan NATO dengan sangat cepat, karena AS sedang terburu-buru," katanya.
 
Baca Juga: Disebut Akan Singkirkan Fuji dari Thariq Halilintar, Marissya Icha Ngamuk

Saat Uni Soviet runtuh dan Pakta Warsawa dibubarkan, NATO hanya terdiri dari 16 anggota.  Amerika Serikat memutuskan untuk memperluas NATO ke wilayah Rusia mulai tahun 1999.

Hingga pada 12 Maret 1999, Ceko, Hongaria dan Polandia, masuk ke NATO disusul gelombang kedua pada tanggal 29 Maret 2004. 
 
 
Sementara itu Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia dan Slovenia; Albania dan Kroasia pada 1 April 2009 di gelombang ketiga.
 
Pada gelombang keempat, Montenegro bergabung pada 5 Juni 2017, dan pada gelombang kelima Makedonia Utara masuk pada 20 Maret 2020. 
 
Baca Juga: Rizky Billar dan Istri Diperiksa Hari Ini Diperiksa Bareskrim Polri Kasus DNA Pro

Sejak 2008, AS telah berambisi untuk menambah 30 menjadi 36 negara dengan Ukraina dan Georgia, Moldova, Bosnia-Herzegovina, Finlandia, dan Swedia .

Dari pernyataan pemimpin Finlandia dan Swedia fakta yang ada bahwa keanggotaan NATO akan berdampak negatif terhadap keamanan Eropa.

Tak hanya itu Emmanuel Macron pada 13 April 202 mengatakan bahwa “Eropa harus memikirkan kembali hubungannya dengan Rusia dan Turki, jika tidak, Eropa tidak dapat hidup dalam damai,” ungkapnya.
 
 
Rusia menyarankan agar keamanan Eurasia, yang terdiri dari Eropa dan Asia, dipertimbangkan dalam pengertian"keamanan yang tak terpisahkan. 
 
Jerman dan Prancis juga melihat bahwa keamanan Eropa tidak dapat dibangun tanpa Rusia. Hal  ini kemudian mendorong peluang AS untuk mencari perhatian lebih.

Gagal di sana, Amerika Serikat mencoba untuk membangun Eropa Timur di jalur Baltik-Mediterania, yang dimotori oleh Inggris. 
 
Mereka mencoba mendorong Aliansi Eropa Kecil antara  Inggris Polandia dan Ukraina dengan negara-negara Baltik dan Laut Hitam. 
 

Inilah sebabnya mengapa AS tidak memberikan jaminan keamanan yang diinginkan Rusia, membakar Ukraina, merusak negosiasi Rusia-Ukraina, mentransfer senjata dan pasukan asing untuk memperpanjang perang, dan mencoba memperluas NATO.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Cumhuriyet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x