Rusia Meradang! Vladimir Putin Tuntut Israel Segera Serahkan Situs Tua di Yerusalem

- 18 April 2022, 21:53 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Marah kepada israel
Presiden Rusia Vladimir Putin. Marah kepada israel /Tik tok/

MEDIA PAKUAN - Media Israel melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirimkan surat tanggal 18 April 2022, kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Laporan menyebutkan bahwa surat tersebut terkait pemindahan situs di Kota Tua yaitu Gereja Alexander Nevsky yang terletak di Kompleks Alexander di Yerusalem ke kepemilikan Rusia. 
 
 
 
Dalam surat yang ditulis Vladimir Putin pada 17 April 2022 itu,  Perdana Menteri Israel dituntut untuk segera menyerahkan gereja di kota tua Yerusalem kepada Rusia.
 
Tuntutan tersebut mengikuti perjanjian dengan pendahulunya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
 
Baca Juga: Anggota Dewan Kyiv : Banyak Warga Sipil dan Tentara Di Ukraina Terbunuh Pasukan Rusia

Desakan untuk menyerahkan Alexander di Kota Tua Yerusalem oleh Putin dipandang sebagai langkah yang tidak biasa, menyusul ketegangan atas pengalihan kepemilikan situs.
 
Hal tersebut menunjukan kepentingan Rusia atas situs tersebut. Israel khawatir situasi ini akan memperburuk hubungan dengan Moskow.
 

Sebelumnya, pada 15 April 2022, Ketua Imperial Ortodoks Palestina Masyarakat (IOPS), Sergei Stepashin, mengatakan mengingat situasi di Ukraina, proses pemindahan gereja Alexander Compound di Yerusalem ke Rusia telah terhenti.
 
Kemarahan Rusia berasal dari keputusan pengadilan untuk tidak memindahkan halaman Alexander, yang terletak 70 meter dari Gereja Makam Suci, ke Rusia, tetapi menyerahkannya ke tangan OPS. 
 
 
Pengadilan memutuskan bahwa status quo di pengadilan Alexander akan dipertahankan sampai tim khusus menteri yang ditunjuk oleh Bennett, yang membahas berbagai tuduhan mengenai sengketa tanah.
 
Alex Tanzer, seorang komentator Rusia  yang telah bertemu menyatakan perang di Ukraina dan sanksi Barat, membuat Alexander telah berubah dari masalah lokal menjadi masalah global.
 
 
Disaat yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia dengan tajam menyerang Menteri Luar Negeri Yair Lapid yang mendukung penangguhan Moskow dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. 
 
Sebelumnya negosiasi antara Israel dan Rusia terkait dengan penangkapan Naama Issachar, seorang wanita Israel yang ditangkap di Moskow empat bulan lalu dan dihukum karena menyelundupkan 9,5 gram ganja, dijatuhi hukuman 7,5 tahun di Rusia.
 
 
Penundaan tersebut membuat, Vladimir Putin, turun tangan secara pribadi untuk menuntut permasalahan tersebut. *** 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.ynet.co.il


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x