Network
Kantor berita Rusia Interfax memberitakan bahwa pada saat ini Rusia mengerahkan sistem Kinzhal hipersonik sejak Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari yang lalu.
Baca Juga: Mendadak Sultan, Seorang TKW Asal Indonesia Raup Semua Kekayaan Majikannya hingga Miliaran
Dan ini merupakan pertama kalinya di lakukan oleh Rusia.
Juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov saat konferensi pers mengatakan gudang bawah tanah yang dihantam sistem Kinzhal pada Jumat 18 Maret 2022 menyimpan rudal dan amunisi pesawat Ukraina.
Juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov saat konferensi pers mengatakan gudang bawah tanah yang dihantam sistem Kinzhal pada Jumat 18 Maret 2022 menyimpan rudal dan amunisi pesawat Ukraina.
Baca Juga: Mendadak Sultan, Seorang TKW Asal Indonesia Raup Semua Kekayaan Majikannya hingga Miliaran
Demikian menurut rekaman konferensi pers yang dibagikan oleh kantor-kantor berita Rusia.
Namum, hal itu tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan Konashenkov.
Namum, hal itu tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan Konashenkov.
Sementara kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak langsung menanggapi permintaan tersebut untuk berkomentar mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Dapat Pelayanan Khusus dari Majikan Sebelum Pulang Kampung, Beginilah Kisah TKI yang Jadi Sopir
Rusia merasa bangga dengan persenjataan canggih miliknya.
Rusia merasa bangga dengan persenjataan canggih miliknya.
Presiden Vladimir Putin pada Desember lalu mengatakan bahwa Rusia adalah pemimpin global rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver dan ketinggiannya membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Rudal Kinzhal merupakan bagian dari persenjataan yang diungkap pada 2018.
Rudal Kinzhal merupakan bagian dari persenjataan yang diungkap pada 2018.
Baca Juga: Begini Jadinya Memiliki Majikan yang Depresi, TKW: Mau Tidak Mau
Pada Sabtu 19 Maret 2022, Konashenkov menambahkan bahwa pasukan Rusia juga menggempur radio militer milik Ukraina.
Pada Sabtu 19 Maret 2022, Konashenkov menambahkan bahwa pasukan Rusia juga menggempur radio militer milik Ukraina.
Kemudian pusat-pusat pengintaian dekat kota pelabuhan Ukraina, Odessa, dengan menggunakan sistem rudal pantai Bastion.
Moskow menyebut aksi di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melemahkan kemampuan militer negara tetangganya, sekaligus untuk membasmi para nasionalis yang dianggap berbahaya olehnya.
Baca Juga: Penasaran dengan Kegiatan Wanita Arab Saudi Pada Malam Hari? Ini yang Mereka Lakukan
Pasukan Ukraina melakukan perlawanan keras terhadap Rusia dan negara-negara Barat juga menjatuhkan sanksi terhadap Moskow
Pasukan Ukraina melakukan perlawanan keras terhadap Rusia dan negara-negara Barat juga menjatuhkan sanksi terhadap Moskow
Upaya tersebut di lakukan untuk memaksanya menarik pasukan dari Ukraina.***
