Network
MEDIA PAKUAN - Museum Holocaust di Israel resmi meminta AS untuk mengecualikan miliarder Rusia-Israel Roman Abramovich dari sanksi karena khawatir akan merugikan donasi.
Pemilik klub Chelsea yang merupakan salah satu oligarki paling terkenal di Rusia, dan lahir dari keluarga Yahudi, minggu lalu baru saja memberikan sumbangan delapan digit kepada Yad Vashem.
Dikutip dari Daily Mail, meskipun sejauh mana kontribusi jangka panjangnya tidak diketahui, Abramovich yang berimigrasi ke Israel pada 2018 telah memberikan lebih dari $500 juta untuk Israel dan Yahudi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Apresiasi Polri Musnahkan Ladang Ganja Seberat 40,3 Ton di Aceh
Baca Juga: Berpose di Depan Menara Eiffel, Anya Geraldine Tak Lupa Acungkan Jempol
Ketika berbicara tentang sanksi dimulai pada awal Februari untuk mengantisipasi invasi Rusia ke Ukraina, Yab Vashem dan organisasi lain dalam sebuah surat kepada Duta Besar AS Tom Nides, agar Abramovich dibebaskan dari hukuman apa pun.
"Kami sangat berterima kasih kepada Roman Abramovich atas kontribusi dermawan ini secara signifikan akan memperkuat misi Yad Vashem," kata Dani Yadan, ketua Yad Vashem.
Kekayaan Abramovich senilai $12 miliar AS, menurut Forbes, dan memiliki rumah besar Kensington, penthouse $29 juta, dan lebih dari $1,6 miliar AS yacht, jet pribadi, helikopter, dan supercar internasional.
"Kami tahu bahwa strategi kemitraan ini akan mengarah pada perluasan lebih lanjut dan pendalaman kegiatan Yad Vashem di Israel dan di seluruh dunia," lanjut Dani Yadan.***
