Network
MEDIA PAKUAN - Israel mengumumkan akan membuka perbatasannya kepada para wisatawan, baik tervaksinisasi maupun belum yang berlaku pada 1 Maret.
Para wisatawan sebelum berkunjung harus menjalani 2 kali tes PCR, pertama sebelum pemberangkatan, dan kedua setelah sampai di Israel.
Pernyataan bersama tersebut disampaikan Perdana Menteri Naftali Bennet dan Menteri Kesehatan Nitzan Herowitz pada Minggu, 20 Februari.
Baca Juga: Kemenkes: Kasus Harian Covid-19 Berkurang hingga 10.900 Pasien
Sementara itu, untuk warga Israel yang tidak divaksinisasi akan dibebaskan dari masa karantina jika hasil tes PCR negatif Covid-19.
"Kami melihat penurunan yang stabil dalam data mobilitas" ucap Bennet dalam pernyataan yang diumumkannya.
"Untuk saat ini, situasi di Israel baik" lanjutnya, dalam arti kondisi Israel dapat dibilang aman dari Covid-19.
Pada saat ini juga, para wisatawan dapat mengunjungi Israel jika telah tervaksinisasi dan diperbolehkan untuk masuk ke Israel.
Baca Juga: Acara Queendom 2 akan di Bintangi oleh VIVIZ, LOONA, WJSN, Brave Girls, Kep1er, dan Hyolyn
Sebelumnya, Israel telah membatasi para pengunjung asing masuk ke negaranya sejak Maret 2020 dan kemudian dilonggarkan pembatasan tersebut.
Semenjak kasus Covid-19 varian Omicron yang sangat menular terdeteksi pada akhir tahun 2021, Israel hampi menutup perbatasannya kepada wisatawan asing.
Lalu hal itu dilonggarkan dan perbolehkan kepada para wisatawan untuk berkunjung setelah melihat perkembangan yang aman dari Covid-19.***
