Meski Ribuan Tentara Ditarik Mundur! AS dan Sekutu Tetap Waspadai Pergerakan Rusia di Tengah Upaya Diplomatik

- 17 Februari 2022, 17:56 WIB
Rusia klaim sudah menarik pasukannya dari wilayah perbatasan Ukraina
Rusia klaim sudah menarik pasukannya dari wilayah perbatasan Ukraina /Foto ilustrasi/ pixabay/ @artellliii72


MEDIA PAKUAN - Presiden Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan Ukraina untuk mengibarkan bendera nasional untuk menunjukkan persatuan pada hari Rabu 16 Februari 2022.

Walaupun penarikan sebagian pasukan Rusia dari daerah perbatasan Ukraina disambut dengan skeptisisme dari para pemimpin AS dan Eropa.

Sebelumnya, Rusia telah merilis video tank-tank yang sedang pindahkan ke kereta, untuk kembali ke pangkalan mereka dari daerah perbatasan setelah menyelesaikan latihan.
 
 
 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berkata, " Menurut intelijen, kami melihat lebih banyak pasukan taktis batalyon yang berada lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina."

Presiden AS Joe Biden mengatakan, "Saat ini, Rusia memiliki lebih dari 150.000 tentara yang mengepung Ukraina di Belarusia dan di sepanjang perbatasan Ukraina. Invasi tetap mungkin terjadi."

Sementara itu pihak Ukraina menyampaikan bahwa pada hari Rabu, peretas telah menyerang situs kementerian pertahanan dan militer. Dua bank utama juga telah menjadi sasaran.
 
 
 
Di Moskow, majelis parlemen meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah yang merdeka.

Kelompok bersenjata yang didukung Rusia tersebut, menduduki wilayah itu setelah Rusia mencaplok Krimea delapan tahun lalu.

Seorang pakar hubungan luar negeri Jepang mengatakan dia yakin parlemen bekerja sama dengan Kremlin untuk meningkatkan tekanan pada Kyiv.
 

Moskow akan melanjutkan pembicaraan dengan negara-negara Barat sambil mempertahankan atau bahkan meningkatkan ketegangan.

Abiru Taisuke dari Sasakawa Peace Foundation mengatakan latihan militer bersama Rusia dengan Belarus akan berakhir pada hari Minggu. Olimpiade Musim Dingin Beijing akan berakhir pada hari yang sama.
 
"Tetapi Moskow mengirimkan sinyal yang jelas pada titik ini bahwa mereka siap untuk mengadakan dialog untuk meredakan ketegangan. Jadi sepertinya Rusia tidak akan mengambil tindakan segera pada hari Minggu."
 

Perdana Menteri Kishida Fumio juga mempertahankan keputusan diplomatiknya. Dia berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui telepon pada hari Rabu.

Kishida mengatakan komitmen untuk mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
 
"Kami juga menegaskan bahwa kami tidak dapat mentolerir perubahan status quo yang dilakukan secara paksa,"katanya.

Para pemimpin sepakat untuk bekerja sama untuk mengurangi ketegangan dalam kerangka diplomatik..*** 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: www3.nhk.or.jp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x