MEDIA PAKUAN - Dolar dinyatakan naik di perdagangan Asia pada Kamis sore, setelah media di Rusia melapor adanya tembakan mortir di Ukraina Timur.
Pasukan pembrontakan yang didukung Rusia menuduh Ukraina menembak ke wilayah mereka yang melanggar kesepakatan dalam mengakhiri konflik antara keduanya.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 pasukan tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Nagita Slavina Ungkap Hanya Bisa Video Call Rayakan Ulang Tahun Bersama Raffi Ahmad
Sementara pihak Barat telah mengancam Rusia dengan sanksi baru jika terjadi penyerangan dari 100.000 pasukannya.
Penurunan dolar di Asia juga berdampak pada mata uang Euro yang turun sekitar 0,4 persen karena para pedagang melihat resiko dari perang yang lebih luas, dan kedudukan Euro berada di 1,1354 dolar.
Tapi Ukraina membantah pernyataan Rusia dan menyebutkan lokasi serangan tersebut berada di dalam wilayah yang sudah diperebutkan.
Ada banyak kecemasan dari masing-masing negara yang terjadi atas serangan tersebut.
Baca Juga: Akibat Nyasar Seorang Remaja Tertabrak Mobil Dijalan Tol Jakarta-Cikampek