Network
MEDIA PAKUAN - Tonga harus merasakan lumpuhnya jaringan internet dan telepon setelah negaranya diterjang tsunami akibat letusan gunung bawah laut.
Disisi lain, Selandia Baru berharap pulau-pulau di Pasifik seperti Tonga tidak mengalami korban jiwa atas terjangan tsunami itu.
Dilaporkan gunung bawah laut meletus pada Sabtu, 15 Januari 2022 yang memicu kekhawatiran atas peringatan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter.
Perintah Evakuasi terus berdatangan di pantai Tonga serta beberapa pulau Pasifik Selatan, di mana dalam sebuah rekaman di media sosial menunjukkan gelombang menghantam rumah-rumah pesisir.
Saat kejadian, Internet dan saluran telepon di sana terputus sekitar pukul 18.40 waktu setempat pada hari Sabtu, membuat 105.000 penduduk di pulau-pulau itu hampir tidak dapat dihubungi.
"Nuku'alofa tertutup gumpalan tebal debu vulkanik tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Dentuman keras letusan tersebut membuat, gelombang setinggi satu meter di Jepang menghantam daerah pesisir.
Sepuluh kapal terbalik di prefektur Kochi di pulau Shikoku di Jepang selatan, menurut laporan NHK, dan 27 penerbangan Japan Airlines dibatalkan di bandara di seluruh negeri.
Dilaporkan Gumpalan tersebut membumbung tinggi di atas Tonga ketika gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus dalam citra satelit yang diambil oleh Himawari-8, satelit cuaca Jepang yang dioperasikan oleh Badan Meteorologi Jepang, pada 15 Januari 2022 dan dirilis oleh Institut Informasi dan Nasional Nasional.
Sampai ini masih negara di dekat Tonga masih melakukan status siaga untuk menghadapi insiden tersebut, dan berharap adanya jaringan telekomunikasi di sana.***
