Sebulan Pasca Rebut Ibu Kota Kabul, Taliban Dibayangi Krisis Ekonomi

- 15 September 2021, 15:17 WIB
ilustrasi Taliban dibayangi krisis ekonomi
ilustrasi Taliban dibayangi krisis ekonomi /Reuters

MEDIA PAKUAN - Sebulan pasca keberhasilan merebut kekuasaan ibu kota Kabul, kini Taliban dibayangi dengan krisis ekonomi.

Setelah kematian ribuan orang sebagian keamanan semakin meningkat, dan kondisi ekonomi Afghanistan hancur

Kekeringan dan kelaparan yang terjadi di desa-desa mendorong para penduduk dsa untuk berpindah ke Kota dan program pangan dunia menghawatirkan stok makanan Afghanistan akan habis pada akhir bulan ini dan mendorong 14 juta jiwa kelaparan.

Baca Juga: Pesawat Rimbun Air yang Hilang Kontak di Papua Ditemukan Hancur di Ketinggian 2.400 Meter

"Setiap orang Afghanistan, anak-anak, mereka lapar, mereka tidak punya sekantong tepung atau minyak goreng," kata salah seorang penduduk Kabul, Abdullah dikutip dari reuters.

Pasar dadakan tempat orang menjual barang-barang rumah tangga dengan uang tunai bermunculan di seluruh Kabul, meskipun pembeli kekurangan pasokan.

Sementara itu, kebanyakan orang tampaknya menyambut baik berakhirnya pertempuran, namun kegembiraan tersebut harus diredam dengan krisis ekonomi yang terjadi.

Baca Juga: Omset 45 Jutaan Andi Saputra Tukang Gorengan Ganteng yang Pernah Diundang Trans TV, Inilah Menu Andalannya

"Keamanan cukup baik saat ini tetapi kami tidak mendapatkan apa-apa, setiap hari, keadaan menjadi lebih buruk bagi kami, lebih pahit. Ini adalah situasi yang sangat buruk." kata salah seorang pedagang daging yang tidak ingin disebutkan namanya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x