Liput Demonstrasi di Kabul! Dua Wartawan Afghanistan Babak Belur Dihajar Pasukan Taliban

- 10 September 2021, 10:32 WIB
Ilustrasi, pemukulan terhadap jurnalis di Afganistan
Ilustrasi, pemukulan terhadap jurnalis di Afganistan /Pixabay/Pavlofox

MEDIA PAKUAN - Pemimpin redaksi (Pimred) Etilaat Roz di Afghanistan mengatakan bahwa terdapat dua orang wartawan mereka yang dipukuli dalam tahanan polisi hingga babak belur setelah sebelummya wartawan ini meliput demonstrasi di Kabul.

Zaki Daryabi yang juga sebagai pendiri dari Redaksi tersebut kemudian membagikan foto-foto kedua wartawan itu di media sosial.

Salah satu foto yang dibagikannya tersebut memperlihatkan bekas pukulan di punggung bawah dan kaki.


Sementara dari foto lainnya memperlihatkan bekas pukulan di bahu dan juga lengan wartawan tersebut.

Tak hanya itu seperti yang dilihat dan diverifikasi oleh Reuters, terlihat bahwa wajah kedua wartawan itu juga tampak memar dan terluka.

Namun saat ditanya mengenai insiden tersebut seorang menteri Taliban dalam pemerintahan baru mengatakan bahwa setiap serangan terhadap wartawan akan diselidiki. 
 
Baca Juga: Masih Awal Bulan, BLT Dana Desa Rp300 Ribu Cair September 2021 kepada KPM Terdampak Pandemi Covid-19

Daryabi pun mengatakan bahwa insiden pemukulan tersebut juga membawa pesan mengerikan kepada media di Afghanistan karena 20 tahun terakhir ini telah dibiayai oleh pendonor asing.

Sementara itu, ia juga mengatakan kepada Reuters bahwa terdapat juga lima rekan wartawan lainnya yang ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam tersebut duawartawan diketahui dipukuli dan disiksa secara brutal.

"Lima rekan kami ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam itu dua rekan kami dipukuli dan disiksa secara brutal," katanya.
 
Baca Juga: Nagita Slavina Kalap! Satu Meja Penuh Makan Siap Santap

Ia mengatakan kedua wartawan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan dokter menyarankan mereka untuk beristirahat dua pekan.

Sementara itu,satu dari dua wartawan Etilaat Roz juga mengatakan tujuh atau delapan orang memukuli mereka selama sekitar 10 menit.

"Mereka mengangkat tongkat dan memukuli kami sekuat tenaga. Setelah mereka memukuli kami, mereka melihat kami pingsan. Mereka membawa kami untuk dikurung di sel bersama beberapa orang lainnya," kata dia.
 
Baca Juga: Ketahui Nama Penerima BLT UMKM di eform.bri.co.id Menggunakan NIK KTP dan Dapatkan Pencairan BPUM Rp1,2 Juta

Insiden kekerasan ini juga sudah sejak lama memicu keraguan di kalangan warga Afghanistan. Sejumlah wartawan telah mengeluhkan adanya serangan sejak Taliban berkuasa lagi. Beberapa wanita mengatakan mereka tidak diizinkan untuk bekerja di sektor media.

"Dengan keruntuhan pemerintah secara tiba-tiba, Etilaat Roz semula memutuskan untuk bertahan dan beroperasi dengan harapan tak akan ada lagi masalah besar bagi media dan jurnalis," katanya.

"Namun dengan kejadian kemarin, harapan kecil yang saya miliki tentang masa depan media dan jurnalis di negara ini, hancur." Ujarnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x