MEDIA PAKUAN - Kelompok pasukan etnis Myanmar yang mendukung demokrasi menyerang kantor polisi, Sabtu, 10 April 2021.
Hal ini mengakibatkan 10 orang keamanan Myanmar tewas pada penyerangan tersebut. Penyerangan itu juga terdiri dari aliansi yang mencakuo tentara Arakan, tentara pembebasan nasuonal Ta'ang dan tentara Demokratik Nasional Myanmar.
Sementara itu, juru bicara junta Myanmar tidak membalas telepon untuk dimintai komentar.
Menurut sebuah kelompok yang memantau, lebih dari 600 orang telah tewas oleh militer Myanmar dalam penumpasan protes terhadap kudeta 1 Februari.
Baca Juga: Pasca Bencana Gempa Bumi Malang Tercatat 6 Orang Meninggal, Begini Penjelasan Kepala PVMBG
Baca Juga: Insentif PPnBM Diklaim Tingkatkan Penjualan 140 Persen, Mobil 2.500 cc Kena Dampak
Tak hanya itu, ribuan kelompok bersenjata Myanmar mengecam junta dalam tindakan kekerasannya dan berjanji akan membela para pengunjuk rasa.
Selain itu, para anggota parlemen sipil yang sebelumnya bersembunyi setelah penggulingannya, akan membentuk "pemerintah persatuan nasional" dengan para ketua etnis dan mengadakan pembicaraan online untuk melakukan perlawanan bersama terhadap junta militer Myanmar.***