Aksi Protes di Belfast Terjadi Kerusuhan, 8 Polisi Irlandia Utara Terluka

- 3 April 2021, 14:10 WIB
ilustrasi/Aksi Protes Belfast Terjadi Kerusuhan, 8 Polisi Irlandia Utara Terluka
ilustrasi/Aksi Protes Belfast Terjadi Kerusuhan, 8 Polisi Irlandia Utara Terluka /Reuters

 

 

MEDIA PAKUAN - Menurut polisi para pengunjuk rasa di Belfast melakukan kerusuhan dan menyerang menggunakan proyektil dan kembang api.

Dari Kejadian tersebut delapan petugas polisi di Belfast Irlandia Utara mengalami luka pada saat menghentikan para pengunjuk rasa pada Jumat.

Kepolisian Irlandia Utara mengatakan mereka berhasil menangkap tujuh orang setelah melakukan protes dengan melakukan kerusuhan di Belfast selatan pada Jumat malam.

Sebelumnya Komandan Distrik Belfast Kepala Inspektur Simon Walls meminta kepada para pengunjuk rasa untuk berhenti melakukan kerusuhan.

Baca Juga: Kembali Terulang! 5 Orang Pengunjuk Rasa Tewas, Polisi Myanmar Tembaki Protes Anti Kudeta

Baca Juga: Token Listrik Gratis 2021 Berlanjut April, Pemerintah Salurkan dengan Besaran yang Berbeda untuk Pelanggan

Dia mengatakan perlakuan para pengunjuk rasa di tempat kejadian sangat mengerikan karena menyerang dengan melemparkan sejumlah benda ke arahnya dan kepada polisi.

"Delapan petugas sejauh ini telah terluka setelah menjadi sasaran serangan berkelanjutan oleh para perusuh yang telah melemparkan sejumlah benda yaitu batu berat, batang logam, kembang api dan penutup lubang got, ke arahnya, dan kepada polisi ”kata polisi.

Luka yang terjadi pada polisi itu diantaranya mereka luka bakar, cedera kepala dan kaki.

"Cedera mereka termasuk luka bakar, cedera kepala dan kaki." ujar dia

Baca Juga: BLT UMKM Akan Segera Cair, Cek Inilah Syarat dan Kuota Penerima Di 2021

Baca Juga: Inilah Spesifikasi 7 Smartphone OPPO yang Memiliki Kualitas Kamera Terbaik

Dikutip dari halaman History, Sebelumnya di Londonderry Irlandia Utara pada 30 Januari 1972 tiga belas demonstran sipil yang tidak bersejata ditembak mati oleh pasukan terjun payung angkatan darat Inggris.

Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan Minggu Berdarah.

Para pengunjuk rasa semua umat Katolik Utara berbasis untuk memprotes kebijakan penahanan Inggris terhadap tersangka nasionalis Irlandia.

Pihak berwenang Inggris telah memerintahkan bahwa demonstrasi dilarang, dan telah mengirim pasukan untuk menghadapi para demonstrasi itu dilanjutkan. ***


  

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah