MEDIA PAKUAN-Kasus COVID-19 baru dalam lima hari terakhir di Irlandia meningkat 10%. Meski terjadi lonjakan, namun negara itu berada pada level terendah ketiga di Eropa.
Pada Sabtu, 14 November 2020, Kepala Petugas Medis mengatakan, Irlandia salah satu negara Eropa pertama yang memberlakukan kembali langkah-langkah nasional yang ketat, mulai dari bulan lalu.
Langkah ini sebagai upaya mencegah penyebaran kasus baru. Dilakukan pembatasan perjalanan dan penutupan ritel non-esensial lebih dari separuh tingkat infeksi selama 14 hari yang kemudian menjadi 130 kasus per 100.000 orang.
Baca Juga: Sikapi 16 November Hari Teloransi Internasional, Inilah Hadist Muslim Yang Dikutif Joe Biden
Jumlah orang yang tertular oleh seseorang penderita Covid-19 (tingkat R) mengalami penurunan lebih dari setengahnya, yakni menjadi 0,6 %.
Sebelumnya, pejabat kesehatan memprediksi kasus tersebut turun di bawah 100 per kasus. Pembatasan aktivitas itu dinyatakan akan berakhir pada 1 Desember 2020.
Tetapi infeksi mulai meningkat sejak itu dan rata-rata pergerakan lima hari naik menjadi 392 dari 354, setelah Tim Darurat Kesehatan Masyarakat Nasional (NPHET) melaporkan 456 kasus baru pada hari Sabtu.
"Kami telah melihat angka yang lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir dari yang kami perkirakan berdasarkan tren yang menggembirakan dalam tiga minggu terakhir," kata Chief Medical Officer, Tony Holohan dalam sebuah pernyataan disadur dari Reuters.
“Kami khawatir kemajuan ini terancam. NPHET akan terus memantau situasi selama beberapa hari mendatang, " lanjutnya lagi.