MEDIA PAKUAN - Dalam mengatasi terjadinya perang saudara, utusan Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta bantuan kepada dewan keamanan PBB.
Hal tersebut dilakukan olehnya, karena kekejaman dan kekerasan militer Myanmar kepada demonstran semakin parah saja.
Utusan Myanmar yang bernama Christine Schraner Burgener, sudah mengingatkan akan adanya perang saudara di Myanmar.
Kekejaman militer Myanmar semakin meningkat saja melawan para pengunjuk rasa anti kudeta.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta pada Malam Ini
Baca Juga: Buruan Masih Awal April 2021, BLT Dana Desa Rp300 Ribu Kembali Disalurkan Kepada Warga Desa
Menurut data sementara dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), kurang lebih sudah ada 536 demonstran yang meninggal, sejak 1 Februari 2021 lalu.
"Saya menghimbau kepada Dewan ini untuk mempertimbangkan semua alat yang tersedia untuk mengambil tindakan kolektif dan melakukan apa yang benar, apa yang layak diterima rakyat Myanmar dan mencegah bencana multidimensi," katanya, seperti dikutip Media Pakuan dari AFP pada Kamis, 1 April 2021.
Burgener memprediksi jika ini terus dibiarkan, akan menimbulkan pertumpahan darah besar-besaran.
Ancaman Internasional terus dilontarkan kepada militer Myanmar, namun hal tersebut tidak menghentikan kekerasan junta.
Militer Myanmar malah melancarkan serangan udara ke wilayah Karen, untuk melawan pemberontak yang sudah merebut pangkalan militer.***