Semakin Mencekam! KIA Serang Kantor Polisi Myanmar, Begini Jadinya

- 31 Maret 2021, 15:43 WIB
Iluistrasi Kudeta Myanmar
Iluistrasi Kudeta Myanmar /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyerang kantor polisi Myanmar di negara bagian Kachin, sementara pengunjuk rasa menyalakan lilin dan melakukan protes fajar di beberapa lokasi.

Seperti diberitakan Grup Berita Kachin, KIA melakukan penyerangan kantor polisi di negara bagian Kachin, Myanmar, pada pukul 03.00 waktu setempat, Rabu, 31 Maret 2021.

Sementara itu, kantor berita setempat melaporkan, Pawai Fajar juga terjadi di Moegaung di Kachin, Myanmar.

Baca Juga: Kematian Warga Sipil Meningkat , Pengunjuk Rasa Mynamar Lakukan ini

Setidaknya jumlah kematian warga sipil Myanmar sejak kudeta pada 1 Februari mencapai 521 orang.

Pada Sabtu, militer Myanmar telah menewaskan warga sipil sebanyak 141. Insiden tersebut menjadi hari paling berdarah sejak kudeta pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Sementara itu, delapan orang lagi meninggal ketika ribuan orang keluar untuk berbaris di beberapa kota di Myanmar, pada hari Selasa, 30 Maret 2021, kata kelompok advokasi menurut media dan foto di media sosial.

Myanmar mulai kacau ketika kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap Aung San Suu Kyi dan menerapkan kembali kekuasaan militer setelah satu dekade langkah tentatif menuju demokrasi.

Sementara itu, bentrok juga terjadi di daerah perbatasan, dan pengungsi memenuhi perbatasan.
Baca Juga: KEJAM!, Militer Myanmar Membunuh 510 Orang Warga Sipil , Demostran Terus Maju Tolak Menyerah
Selain itu, kelompok pemberontak Persatuan Nasiona Karen, yang beroperasi antara perbatasan timur dengan Thailand, mengatakan bahwa pihaknya bersiap untuk serangan besar pemerintah, Selasa.

Kelompok tersebut mendesak komunitas internasional, khususnya negara Thailand yang merupakan negara tetangga, untuk membantu orang-orang Karen melarikan diri dari "serangan gencar" militer Myanmar dan menyerukan pemutusan hubungan dengan pihak junta untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x