Kelompok advokasi: 500 Orang Tewas Sejak Kudeta, Para Protes Lakukan Taktik Lawan Junta dengan Buang Sampah

- 30 Maret 2021, 11:05 WIB
ilustrasi/ para pengunjuk rasa lawan unta dengan taktik buang sampah di jalan
ilustrasi/ para pengunjuk rasa lawan unta dengan taktik buang sampah di jalan /REUTERS


 

MEDIA PAKUAN - Kelompok advokasi mengatakan kini korban di Myanmar sejak kudeta 1 Februari telah mencapai 500 orang tewas.

Pengunjuk rasa Myanmar kembali mengadakan aksi di malam hari dengan cahaya lilin yang meneranginya.

Selain itu dari aksi protes tersebut masyarakat melakukan taktik baru yaitu membuang sampah ke jalan jalan.

Kata saksi mata pasukan keamanan di daerah itu menembakan senjata kaliber yang jauh lebih berat dari biasanya.

Baca Juga: Militer Myanmar Bersalah! Menlu Prancis: Hentikan dan Bebaskan Semua Tahanan Tanpa Syarat

Baca Juga: Pelanggan PLN Bisa Klaim Token Listrik Gratis Maret di www.pln.co.id dan PLN Mobile, Cek Inilah Caranya

Penembakan tersebut bukan lain untuk membubarkan para demonstran dan membersihkan kantong pasir.

Namun menurut saksi mata senjata untuk membubarkan para demonstran tersebut tidak diketahui dengan jelas jenisnya.

Akan tetapi yang jelas melihat dari televisi pemerintah menyiarkan senjata yang digunakan untuk membubarkan adalah senjata anti hura hara.

Seorang warga South Dagon mengatakan semalam lebih banyak tembakan terdengar di daerah itu sehingga khawatir lebih banyak korban.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka, MenPAN-RB: Formasi Penerimaan Diumumkan Akhir Maret

Baca Juga: Penyaluran BLT UMKM 2021 Kembali Akan Diperpanjang, Cek Penerima dan Cara Mencairkannya

Namun Polisi dan juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para jenderal Myanmar untuk menghentikan pembunuhan dan penindasan demonstrasi.

Dalam taktik baru, pengunjuk rasa berusaha untuk meningkatkan kampanye pembangkangan sipil pada hari Selasa dengan meminta penduduk membuang sampah ke jalan-jalan di persimpangan jalan utama.

“Aksi mogok sampah ini adalah aksi menentang junta,” tulis sebuah poster di media sosial.***

 

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x