Sebanyak 20 orang di antaranya telah berada di Sekolah Indonesia Yangon, yang diperuntukkan sebagai lokasi perlindungan sementara bagi para WNI.
Seperti diketahui, Myanmar berada didalam kekacauan sejak militer mengulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasanya dalam kudeta 1 Pebuari 2021.
Baca Juga: INILAH! 3 Lagu Terbaru Tanah Air yang Lagi Ngetren 2021, Bisa di Nikmati untuk Didengar
Operasi itu memicu pemberontakan massal yang mendorong pasukan keamanan melakukan tindakan kekerasan dan mematikan terhadap pengunjuk rasa.
Hal ini yang mendesak Judha agar pemerintah segera mengevakuasi WNI karena lokasi tempat tinggalnya tidak aman dan nyaman lagi di Myanmar.
Namun Judha pun memberitahu agar warga Indonesia segera merapat ke Sekolah Indonesia Yangon yang situasinya relatif aman karena terletak di wilayah diplomatik.
Baca Juga: Tega Bunuh Gadis 7 Tahun, Pasukan Keamanan Myanmar Tembaki Semua Orang
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan evakuasi karena berdasarkan penilaian di lapangan, tidak ada warga negara asing termasuk WNI yang menjadi sasaran kekerasan selama demonstrasi.
Mengingat demonstrasi dan kekerasan masih terus berlangsung, pemerintah mengimbau WNI untuk terus waspada, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, menyiapkan stok bahan makanan untuk satu hingga dua minggu ke depan, serta selalu menjalin kontak dengan KBRI.***