Pasca Kudeta, Gelombang Pengungsi Myanmar Capai 7.000 jiwa, Bagaimana Nasib 96 WNI?

- 25 Maret 2021, 11:39 WIB
Pasca Kudeta, Gelombang Pengungsi Myanmar Capai 7.000 jiwa, Bagaimana Nasib 96 WNI?  Direktur Perlindungan WNI Melaporkan
Pasca Kudeta, Gelombang Pengungsi Myanmar Capai 7.000 jiwa, Bagaimana Nasib 96 WNI? Direktur Perlindungan WNI Melaporkan /Ilustrasi Pixabay/

Media pakuan- Pasca kudeta Myanmar, gelombang pengungsi diperkirakan mencapai 7.000 jiwa pada akhir April.

Hal ini disampaikan kelompok etnis pada Rabu 24 Maret 2021, yang klaim ratusan sudah berada di daerah yang dikuasai kelompok pemberontak saat ini.

Sementara diperkirakan sebanyak 96 warga Negara Indonesia (WNI)telah memutuskan untuk segera meninggalkan Myanmar.

Baca Juga: Habib Riezieq Shibab Jadi Bulan-bulanan, Sosiolog Arief Munandar Mencari Dimana Keberadaan Prabowo Subianto

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, hingga Maret sudah tercatat 96 WNI yang sudah melapor ke KBRI (Yangon) meminta pulang. Karena situasi di Myanmar kian panas.

“Pada Maret saja, tercatat 96 WNI yang sudah lapor ke KBRI (Yangon) akan pulang sampai akhir bulan ini,” kata Judha.

Jumlah tersebut, kata Judha, tidak termasuk 50 WNI yang sebelumnya telah pulang ke Tanah Air menggunakan penerbangan yang diperbantukan, di tengah demonstrasi anti kudeta di Myanmar.

Baca Juga: Artis Komedia Sule Diduga Permalukan Komika Kiki Saputri, Begini Cerita Lengkapnya

Berdasarkan data Kemlu RI, saat ini tercatat 362 WNI, yang mayoritas pekerja profesional, masih berada di Myanmar.

Sebanyak 20 orang di antaranya telah berada di Sekolah Indonesia Yangon, yang diperuntukkan sebagai lokasi perlindungan sementara bagi para WNI.

Seperti diketahui, Myanmar berada didalam kekacauan sejak militer mengulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasanya dalam kudeta 1 Pebuari 2021.

Baca Juga: INILAH! 3 Lagu Terbaru Tanah Air yang Lagi Ngetren 2021, Bisa di Nikmati untuk Didengar

Operasi itu memicu pemberontakan massal yang mendorong pasukan keamanan melakukan tindakan kekerasan dan mematikan terhadap pengunjuk rasa.

Hal ini yang mendesak Judha agar pemerintah segera mengevakuasi WNI karena lokasi tempat tinggalnya tidak aman dan nyaman lagi di Myanmar.

Namun Judha pun memberitahu agar warga Indonesia segera merapat ke Sekolah Indonesia Yangon yang situasinya relatif aman karena terletak di wilayah diplomatik.

Baca Juga: Tega Bunuh Gadis 7 Tahun, Pasukan Keamanan Myanmar Tembaki Semua Orang

Baca Juga: Kekhawatiran Kondisi di Myanmar, Puluhan WNI Pulang ke Tanah Air, Judha Nugraha: 96 Orang Sudah Lapor ke KBRI

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan evakuasi karena berdasarkan penilaian di lapangan, tidak ada warga negara asing termasuk WNI yang menjadi sasaran kekerasan selama demonstrasi.

Mengingat demonstrasi dan kekerasan masih terus berlangsung, pemerintah mengimbau WNI untuk terus waspada, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, menyiapkan stok bahan makanan untuk satu hingga dua minggu ke depan, serta selalu menjalin kontak dengan KBRI.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah