MEDIA PAKUAN - Ratusan pengunjuk rasa anti kudeta yang ditahan oleh pasukan keamanan Myanmar akhirnya dibebaskan pada Rabu, 24 Maret 2021.
Menurut saksi mata, dia melihat beberapa bus militer Myanmar yang bermuatan tahanan keluar dari penjara Insein Yangon pada pagi hari, termasuk pengacara untuk beberapa narapidana.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan bahwa, pasukan kemanan Myanmar setidaknya telah menangkap dua ribu orang anti kudeta sejak 1 Februari.
Baca Juga: Penduduk Myanmar Mogok Berjamaah, Benarkah Kini Menyerah dan Hentikan Protes?
Seiring dengan itu, kini banyak bisnis tutup dan jalanan Yangon tampak sepi setelah aktivis menyerukan pemogokan secara diam-diam.
"Penjual daging dan sayuran biasa di jalan tidak muncul," kata seorang penduduk distrik Mayangone di kota itu. "Tidak ada suara mobil, hanya suara burung," lanjutnya.
"Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari," kata seorang ilustrator dan aktivis Nobel Aung, kepada media.
Sementara itu, Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan jalanan sepi. “Tidak banyak orang di jalan, hanya petugas pengantar air,” kata penduduk.