MEDIA PAKUAN - Sekitar 3 juta warga sipil di Idlib dan daerah sekitarnya terjebak kekerasan, sepertiga dari mereka adalah anak-anak.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung sekutu mereka, Rusia, melancarkan serangan militer yang sengit untuk merebut kembali Idlib, kubu terakhir pemberontak di Suriah.
Melansir dari Middleeastmonitor, Turki telah menyatakan kepada utusan Rusia keberatan dan khawatiran tentang maraknya kekerasan baru-baru ini di Suriah barat Laut.
Pada hari Minggu, jet Rusia menghantam fasilitas gas, pabrik semen, dan kota-kota di wilayah Idlib dekat perbatasan.
Artileri tentara Suriah menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 14 petugas medis dalam serangan di sebuah rumah sakit di daerah itu, kata sumber oposisi dan saksi mata.
Hal ini dikatakan Kemenentrian Luar negeri Turki. Menyusul serangan itu, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan sebuah pernyataan telah dikirim ke Rusia meminta serangan dihentikan segera dan pasukan Turki telah disiagakan.
Baca Juga: Ini Daftar RUU Program Legislasi Nasional 2021, Termasuk BPIP dan Bumdes Tanpa RUU Pemilu
"Pertemuan telah diadakan dengan Duta Besar Rusia untuk Ankara di kementerian kemarin. Serangan di Suriah sebagian besar dibahas. Keprihatinan dan kekhawatiran kami telah disampaikan," kata Kementerian Luar Negeri.