Sempat Bentrok Antar Negara, China Perbaiki Hubungan dengan AS

- 22 Februari 2021, 11:54 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi
Menteri Luar Negeri China Wang Yi /Reuters/Pool/REUTERS

MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan China bisa bekerja sama dalam memperbaiki hubungan yang pernah renggang di pertengahan pandemi Covid-19.

Wang Yi mengatakan, Beijing bersedia membuka kembali dialog konstruktif dengan Washington, setelah hubungan keduanya merosot ke level terendah dibawah pimpinan mantan Presiden AS Donal Trump.

Untuk memulai kerja sama, Wang seorang anggota dewan negara dan menteri luar negeri China meminta Washington untuk menghapus tarif atas barang-barang China dan meninggalkan apa yang dia katakan sebagai penindasan irasional terhadap sektor teknologi China.

Baca Juga: Mewah dan Keren! Inilah 10 Daftar Laptop Dell Alienware Tergahar pada Akhir Februari 2021

Permintaan tersebut, menurutnya dapat menciptakan "kondisi yang diperlukan" untuk kerja sama.

Dia meminta Washington untuk  Berhenti Mencoreng partai komunitas yang berkuasa dan menghormati kepentingan inti China.

Selain itu, Wang meminta washington agar tidak "berkomplot" dengan pasukan separatis untuk kemerdekaan Taiwan.

Baca Juga: Sudah Memiliki Akun Kartu Prakerja Gelombang 12, Segera Cek Cara Mendaftarnya di www.prakerja.go.id

"Selama beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat pada dasarnya memutuskan dialog bilateral di semua tingkatan," kata Wang dalam sambutannya.

"Kami siap untuk melakukan komunikasi yang jujur dengan pihak AS, dan terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah."

Baca Juga: Din Syamsuddin Tanggapi GAR ITB Soal Radikal ' Itu Tak Kaget Ini Pertarungan Ideologis lama'

Sebagai langkah Positif Wang menunjuk pada panggilan baru-baru ini antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Sebelumnya Washington dan Beijing telah mengalami bentrok diberbagai bidang termasuk perdagangan, tuduhan penindasan muslim minoritas Uighur dan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

Sementara itu, pemerintahan AS menunjukan akan mempertahankan tekanan pada Beijing, Presiden AS Joe Biden juga telah menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan "koersif dan tidak adil" Beijing dan pendukung tindakan pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x