MEDIA PAKUAN - Calon jaksa agung Presiden Amerika Serikat, Merrick Garland, akan berencana memprioritaskan hak-hak sipil dan memerangi teror domestik.
Hal tersebut diungkapkan jika dikukuhkan sebagai pejabat tinggi kehakiman.
Gerland mengatakan misi untuk menegakan undang-undang Hak Sipil 1957. Dan selama ini belum memiliki keadilan yang setara.
Gerland mengatakan misi untuk menegakan undang-undang Hak Sipil 1957. Dan selama ini belum memiliki keadilan yang setara.
Dia berdalih masih banyak komunitas kulit berwarna dan minoritas lainnya masih menghadapi diskriminasi. Terutama untuk mendapat perumahan, pendidikan, pekerjaan, dan sistem peradilan pidana.
"Padahal menanggung beban kerugian akibat pandemi, polusi, dan perubahan iklim," kata Gerland.
Sebelumnya, pria berusia 68 tahun itu pernah menjabat sebagai hakim di Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Distrik Columbia, salah satu dari 13 pengadilan banding federal.
Bahkan mantan presiden Barak Obama pernah memasukan Gerland kedalam nominasi Mahkamah Agung pada tahun 2016.
Sebelumnya, pria berusia 68 tahun itu pernah menjabat sebagai hakim di Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Distrik Columbia, salah satu dari 13 pengadilan banding federal.
Bahkan mantan presiden Barak Obama pernah memasukan Gerland kedalam nominasi Mahkamah Agung pada tahun 2016.
Tapi saat itu, senat yang dikendalikan Partai Republik menolak untuk mengadakan dengar pendapat tentang pencalonan tersebut.
Baca Juga: Ruas Jalan di Jakarta Selatan Masih Terendam Banjir Setinggi Dada, Simak Jalan Alternatif Sudah Bisa Dilalui
Namun ki ini, Garland dianggap hampir pasti, karena beberapa senator utama Partai Republik telah mendukungnya.
Namun ki ini, Garland dianggap hampir pasti, karena beberapa senator utama Partai Republik telah mendukungnya.
Calon Jaksa Agung itu, saat dikonfirmasi oleh senat secara penuh. Garland akan mewarisi awal dari penyelidikan terhadap kericuhan yang terjadi di Capitol AS oleh pendukung Donal Trump.
Dia mengatakan "serangan keji" terhadap transfer kekuasaan secara damai. kerusuhan pada 6 Januari di Capitol As tersebut.
"Memerangi serangan ekstremis terhadap lembaga-lembaga demokrasi kita juga tetap penting," kata Gerland.
Dia mengatakan "serangan keji" terhadap transfer kekuasaan secara damai. kerusuhan pada 6 Januari di Capitol As tersebut.
"Memerangi serangan ekstremis terhadap lembaga-lembaga demokrasi kita juga tetap penting," kata Gerland.
Baca Juga: Warga Kaget! Cegah Penyebaran Covid-19 di Kota Sukabumi, TNI dan Polri Melakukan Penyisiran Program 3 T
Selain itu, Garland juga akan menghadapi beberapa penyelidikan yang sensitif secara politik, Jika benar-benar dikonfirmasi.***
Selain itu, Garland juga akan menghadapi beberapa penyelidikan yang sensitif secara politik, Jika benar-benar dikonfirmasi.***