Kasus Covid-19 Melonjak, Gubernur Tokyo Desak Warga Tuk Tinggal di Rumah Selama 4 Hari

23 Juli 2020, 07:00 WIB
Tokyo Skytree di Tokyo, Jepang. Jepang Negara Paling Aman ke-9 Versi IEP. /pixabay.com

MEDIA PAKUAN - Gubernur Tokyo pada hari Rabu mendesak warga ibu kota Jepang untuk tinggal di rumah selama liburan empat hari akhir pekan mendatang, karena jumlah kasus virus corona lokal baru melonjak.

Kota ini berada pada tingkat kewaspadaan coronavirus tertingginya, dengan peringatan para ahli infeksi tampaknya menyebar dengan cepat dan luas.

"Infeksi ini menyebar tidak hanya di kalangan orang muda tetapi juga di kalangan orang setengah baya dan lebih tua," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam pertemuan dengan para pakar penyakit menular, dikutip dari Japan Today.

Baca Juga: Serangan Udara di Afganistan Tewaskan 45 Orang, Korban Warga Sipil dan Pejuang Taliban

"Saya ingin meminta (penduduk Tokyo) untuk tidak pergi keluar sebanyak mungkin, terutama orang tua dan mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya," katanya menjelang liburan akhir pekan.

Tokyo melaporkan 238 kasus pada hari Rabu. Angka tersebut telah bertahan di atas 200 dalam beberapa hari terakhir.

Koike mengatakan kota itu melihat infeksi di restoran dan teater, bukan hanya area kehidupan malam seperti pada minggu-minggu sebelumnya. Cluster juga telah dilaporkan di tempat kerja dan sekolah.

Baca Juga: Serapan Dana Covid-19 di Gorontalo Capai 59 Persen

Jepang memiliki lebih dari 26.300 kasus dan hampir 1.000 kematian sejak penyakit ini pertama kali terdeteksi di negara itu.

Angka itu rendah dibandingkan dengan negara-negara yang paling parah dilanda pandemi, tetapi para ahli Jepang mengatakan jumlah pasien dalam kondisi serius secara bertahap meningkat dan memperingatkan para pekerja medis kelelahan dengan meningkatnya beban kerja dan demoralisasi oleh upah rendah.

Jepang memulai liburan empat hari dari Kamis, dengan hari Jumat yang akan dibuka Olimpiade Tokyo 2020 yang sekarang ditunda.

Baca Juga: Puluhan ASN Berebut Jabatan di Lima Dinas dan Badan

Perdana Menteri Shinzo Abe mengangkat keadaan darurat nasional pada akhir Mei dan tampaknya memiliki sedikit selera untuk memperkenalkannya kembali, dengan ekonomi menderita resesi pertama sejak 2015.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler