Melacak Sepak Terjang Kelompok Taliban dan Konflik di Afganistan

18 Agustus 2021, 11:18 WIB
Dikuasai Taliban, Wapres Afghanistan Deklarasi Sebagai Presiden Sementara, Sebut Tak Mau Tunduk Pada Taliban /Youtube/Reuters/

MEDIA PAKUAN - Taliban adalah sebuah organisasi militer yang pernah digulingkan pasukan Amerika Serikat (AS) 2001.

Prinsip kelompok Taliban berasal dari cara hidup Pasthun, suku tradisional di Afghanistan. 

Di awal kemunculannya, Taliban mengusung visi ingin memulihkan perdamaian dan keamanan lewat hukum syariah di daerah Pashtun.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 9 dan 10 Muharram

Kelompok Taliban mulai terkenal ketika musim gugur 1994. Kelompok ini memegang kekuasaan Afghanistan selama 5 tahun, 1996 – 2001. 

Dalam bahasa Arab, kata ‘Talilban’ mempunyai arti ‘mahasiswa’. Sebuah spekulais mengatakan kelompok ini awal muncul mengajarkan variasi ketat Islam Sunni, lewat seminari keagamaan.

Taliban mengatur undang-undang sangat otoriter. Seperti perempuan di atas 10 tahun tidak boleh menonton televisi, mendapat pendidikan, dan menggunakan media sosial.

Pada 1994, Mullah Mohammad Omar mendirikan Taliban dengan puluhan pengikut untuk menantang kejahatan dan korupsi yang merajalela selama perang saudara.

Baca Juga: Yok Berpuasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram: Ini Niat dan Dalil Lengkap Berikut Sejarah

Di awal kemunculannya, Taliban mengusung visi ingin memulihkan perdamaian dan keamanan lewat hukum syariah di daerah Pashtun.

Kelompok Taliban mulai terkenal ketika musim gugur 1994. Kelompok ini memegang kekuasaan Afghanistan selama 5 tahun, 1996 – 2001.

Taliban secara harfiah berarti "mahasiswa" dalam bahasa Pashto, mengacu pada anggota pendirinya yang seorang mahasiswa.

Kelompok ini awalnya menarik anggota dari apa yang disebut pejuang "mujahidin" yang mendorong pasukan Uni Soviet dari Afghanistan pada 1980-an.

Baca Juga: Mendes PDTT Salurkan Kembali BLT Dana Desa Rp300 Ribu Pada Agustus 2021, Hanya untuk 6 Kriteria Ini

Taliban kemudian menguasai sebagian besar negara pada 1996.

Mereka kemudian memerintah selama sekitar lima tahun sampai kelompok itu dicabut oleh pasukan AS pada 2001.

Mullah Mohammad Omar bersembunyi setelah pasukan yang didukung AS menggulingkan kelompoknya.

Dengan menjatuhkan bom non-nuklir seberat 11 ton yang dijuluki “Mother of All Bombs” di Afganistan.

Gerakan Islam garis keras sejak itu berperang melawan pasukan Barat untuk mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan.

Baca Juga: Mengaku Sering Curhat, Rossa Beberkan Alasan Tak Dapat Hadiri Pernikahan Lesti Billar

Sementara pemerintah Afghanistan dilaporkan telah menawarkan kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, Baradar belum merespons sembari Taliban melanjutkan serangannya di tanah air.

Diyakini berusia awal 30-an, putra Mullah Omar, Yaqoob, mengawasi operasi militer Taliban.

Yaqoob dipandang sebagai penerus Mansour tetapi dia sendiri mengusulkan nama Akhundzada karena usianya yang masih muda dan kurangnya pengalaman di medan perang, lapor Reuters mengutip seorang komandan Taliban.

Haibatullah mengambil alih kepemimpinan setelah pendahulunya, Akhtar Mansour, tewas dalam serangan drone AS di dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan pada 2016.

Mullah Abdul Ghani Baradar mengepalai kantor politik Taliban dan merupakan bagian dari tim yang merundingkan penyelesaian politik dengan berbagai pemangku kepentingan di Doha.

Dilansir BBC.com, kembali pada 2001, AS mengalami serangan mematikan 9/11 di New York dan Washington, di mana hampir 3.000 orang tewas.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler