Al Qaeda Klaim Perang AS di Afghanistan, Memainkan Peran Kunci dalam Memukul Ekonomi AS

1 Mei 2021, 09:44 WIB
A l Qaeda Klaim Perang AS di Afghanistan Memainkan Peran Kunci dalam Memukul Ekonomi AS /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Setelah penarikan pasukan AS dari tanah Afganistan yang dimulai akhir pekan ini.

Al Qaeda tetap berjanji perang melawan AS disemua lini jika tak mundur dari seluruh dunia Muslim.

Hal ini disampaikan pemimpin Al- Qaeda, Ayman Zawahiri, hanya beberapa hari menjelang peringatan 10 tahun pembunuhan Osma Bin Laden.

Baca Juga: Joe BidenTarik Pasukan, Al-Qaeda Ancam AS , Jika Tak Mundur dari Seluruh Dunia Muslim

Namun, Al Qaeda menyatakan tetap berperang dari melawan AS. "Perang melawan AS akan terus berlanjut di semua bidang lain kecuali mereka (AS) diusir dari seluruh dunia Islam," kata Al Qaeda, dikutip dari Daily Mail, Sabtu, 1 Mei 2021.

Kelompok itu berencana untuk kembali ke Afghanistan dan sekali lagi berkolaborasi dengan Taliban setelah pasukan AS meninggalkan negara itu. Mereka pun memuji Taliban karena menjaga perang melawan AS tetap hidup.

"Terima kasih kepada warga Afghanistan atas perlindungan rekan seperjuangan, banyak front jihad seperti itu telah berhasil beroperasi di berbagai belahan dunia Islam untuk waktu yang lama," katanya 

Baca Juga: Login Segera sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cari Tahu Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta

Al-Qaeda menyatakan Afghanistan sebagai kemenangannya "Amerika sekarang dikalahkan," kata mereka 

Hal ini serupa, dengan penarikan pasukan Uni Soviet tiga dekade lalu dari negara itu dan ini sebagai keruntuhan selanjutnya: Perang AS di Afghanistan memainkan peran kunci dalam memukul ekonomi AS.

Pakar teror, Paul Cruickshank mengatakan ada kemungkinan kelompok Islam merasa 'didukung' oleh keputusan Joe Biden untuk menarik pasukan.

Baca Juga: Modus Pencarian Jodoh, Polres Kebumen Bongkar Kasus Prostitusi online

Awal April 2021, Joe Biden mengatakan tentang perang terpanjang di Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga senada dan mengatakan pihaknya pergi dari Afghanistan paling lambat 11 September 2021.

Pada Februari tahun 2020 lalu, AS membuat kesepakatan dengan Taliban yang berjanji untuk memutuskan hubungan dengan Al Qaeda yang pertama kali menyebabkan AS melakukan invasi.

Baca Juga: Ribuan Penduduk Desa di Myanmar Bersiap Melarikan diri Jika Ini Terjadi

Namun, perwakilan dari Al Qaeda mengklaim Taliban tidak jujur ​​dengan Biden dan pasukan AS dapat ditarik dengan alasan palsu.

Mereka menyarankan agar kedua kelompok Islam Sunni dapat terus bekerja sama setelah AS meninggalkan wilayah tersebut.

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler