Ribuan Penduduk Desa di Myanmar Bersiap Melarikan diri Jika Ini Terjadi

- 30 April 2021, 15:28 WIB
Ratusan Pemberontak Kudeta Myanmar Akhirnya Bebas, Begini Perkembangan Aksi Protes Kini
Ratusan Pemberontak Kudeta Myanmar Akhirnya Bebas, Begini Perkembangan Aksi Protes Kini /Reuters/



MEDIA PAKUAN-Ribuan etnis Karen dikabarkan bersiap melarikan diri ke Thailand. Mereka akan bergabung dengan warga yang lebih dahulu menyeberang ke negara tetangganya lantaran menganggap tidak aman di negaranya.

Pertikaian  meningkat antara tentara Myanmar dan etnis Karen sejak kudeta 1 Februari 2021.
Baca Juga: BAHAYA! Myanmar Diprediksi Alami Kemiskinan di Tahun 2022, Dua Faktor ini Penyebabnya
Pertentangan antara etnis Karen dan militer Myanmar telah terjadi di dekat perbatasan Thailand sejak penggulingan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, yang dilakukan oleh junta militer.

"Orang-orang mengatakan orang Burma akan datang dan menembak kami, jadi kami melarikan diri ke sini," kata seorang warga desa Karen yang menyeberang ke Thailand Chu Wah, dari kamp pengungsian Ee Thu Hta di Myanmar, kepada Media.

"Saya harus melarikan diri ke seberang sungai," kata Chu Wah, mengacu pada sungai Salween yang menjadi perbatasan di daerah itu.

ribuan penduduk desa berlindung di sisi Myanmar dari Salween dan mereka akan melarikan diri ke Thailand jika pertempuran meletus kembali, kata Jaringan Dukungan Perdamaian Karen.

"Dalam beberapa hari mendatang, lebih dari 8.000 orang Karen di sepanjang sungai Salween harus mengungsi ke Thailand. Kami berharap tentara Thailand akan membantu mereka melarikan diri dari perang," kata kelompok itu dalam sebuah posting di Facebook.
Baca Juga: BAHAYA! Myanmar Diprediksi Alami Kemiskinan di Tahun 2022, Dua Faktor ini Penyebabnya
Sementara itu, Thailand telah memperkuat pasukannya dan membatasi akses ke perbatasan untuk mencegah kekacauan merembet, setelah Juru bicara kementerian luar negeri Thailand mengatakan 2.267 warga sipil telah menyebrang ke Thailand pada Jumat.

"Situasi telah meningkat sehingga kami tidak bisa kembali," kata seorang warga desa Thailand dari Mae Sam Laep, Warong Tisakul, 33.

"Petugas keamanan tidak mengizinkan kami, kami tidak bisa kembali." lanjutnya.***


Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x