Militer Myanmar Bersalah! Menlu Prancis: Hentikan dan Bebaskan Semua Tahanan Tanpa Syarat

30 Maret 2021, 10:20 WIB
ilustrasi/ Perlakuan Myanmar terhadap demonstran dianggap bersalah /tangkaplayar/Reuters

 

MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa Militer Myanmar sudah terbukti bersalah atas kekerasan yang dilakukannya terhadap penduduk sipil negara tersebut.

Dia juga mengatakan Militer Myanmar telah melampaui batas aturan terhadap rakyat, militer telah bersikap keras dalam menghadapi para demonstran.

Selain itu Militer Myanmar pada saat menghadapi para protes menggunakan senjata sehingga banyak yang tewas atas perlakuannya.

"Pasukan keamanan Burma menerobos aturan lain dengan kekerasan yang membabi buta dan mematikan pada Sabtu lalu, sekali lagi menggunakan senjata mereka melawan masyarakat dan menewaskan lebih dari 100 orang, di antaranya anak-anak yang masih kecil," kata Le Drian melalui pernyataan.

Baca Juga: Catat! Cara Mudah Klaim Token Listrik Gratis Maret Hingga Juni 2021 Mendatang

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka,Simak dan Lengkapi Dokumennya

Le Drian menegaskan dan meminta kepada para Militer Myanmar agar menghentikan perlakuan yang menyebabkan adanya pertumpahan darah dan melepaskan semua tahanan politik tanpa syarat.

Menurut kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners, sedikitnya 510 warga sipil tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar dalam hampir dua bulan dalam upaya menghentikan protes menentang kudeta 1 Februari.

Selain itu berdasarkan data kelompok tersebut, total korban tewas pada Sabtu, yang sejauh ini menjadi hari paling mematikan, bertambah menjadi 141 korban.***

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler