Tak Tahan Mendapat Tekanan dari Militer, Puluhan Ribu Warga Myanmar Melarikan Diri ke Thailand

- 29 Maret 2021, 19:21 WIB
Militer Myanmar Berusaha Menjaga Demokrasi dan Melindungi Rakyat, Kematian Tetap Bertamba
Militer Myanmar Berusaha Menjaga Demokrasi dan Melindungi Rakyat, Kematian Tetap Bertamba /Ilustrasi Pixels/

MEDIA PAKUAN-Maraknya kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Myanmar membuat warga melarikan diri ke negara tetangga.

Sedikitnya 3.000 warga Myanmar melarikan diri ke Thailand untuk menyelamatkan diri dari kekejaman pasukan keamanan yang dibantu oleh Rusia dan China, Minggu 28 Maret 2021.

Baca Juga: Terhitung 460 Tewas Sejak Kudeta Myanmar, Ribuan Orang Kembali Turun Kejalan Lakukan Aksi Protes

Sehari setelah peristiwa yang paling berdarah pada Sabtu lalu, yang menewaskan sebanyak 114 orang, pasukan keamanan Myanmar kembali melancarkan aksi mereka dengan melepaskan tembakan ke sebuah pemakaman pada Minggu.

Sementara itu, Suara Demokratik Burma melaporkan, seorang pria tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka ditembak oleh pasukan keamanan Myanmar di Yangon yang merupakan pusat ibu kota pada hari Senin, 29 Maret 2021.

Puluhan ribu orang Myanmar yang melarikan diri kini berada di kamp-kamp Tahiland salama beberapa dekade.

Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan dia ingin masalah terbaru Myanmar tetap ada di negara itu.

"Tolong, biarlah ini menjadi masalah internal. Kami tidak ingin ada eksodus, evakuasi ke wilayah kami, tetapi kami juga akan memperhatikan hak asasi manusia," kata Prayuth kepada wartawan, Bangkok.

Selain itu, pada hari Senin juga terjadi protes di berbagai tempat: pusat kota Bago, Minhla dan Khin-U, kota selatan Mawlamyine, dan Demoso di timur, portal media melaporkan.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x