MEDIA PAKUAN - Setelah para demonstran dihabisi, junta militer Myanmar sangat berduka cita atas meninggalnya para pengunjuk rasa anti kudeta itu.
Junta militer Myanmar juga sangat sedih sekali atas meninggalnya para demonstran anti kudeta.
Sudah ratusan pengunjuk rasa mati di tangan junta militer Myanmar, sejak dimulainya kudeta pada 1 Februari 2021 lalu.
Kesedihan para militer Myanmar itu disebabkan, mereka juga masih warga negaranya.
Baca Juga: Kejujuran Suga BTS yang Bikin Ngakak Sampai Terjungkal, Kocak Banget!
Di sisi lain, militer juga kecewa dengan para pengunjuk rasa karena sudah merusak fasilitas yang ada.
Junta militer Myanmar pun menuduh mereka yang memulai keributan.
Selain itu, sembilan anggotanya juga mati oleh para pendemo anti kudeta.
Baca Juga: AS Alami Insiden Berdarah, 10 Orang Tewas Akibat Penembakan Massal
Juru bicara dari Junta Zaw Min Tun mengatakan, aksi yang dilakukan oleh demonstran itu sudah keterlaluan.
Semenjak aksi anti kudeta itu digelar, rumah-rumah sakit yang ada di Myanmar tidak bisa lagi beroperasi.
Maka dari itu, banyak dari mereka meninggal sebab tidak bisa menanganinya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, sudah 261 demonstran sudah gugur, ditambah 2.000 jiwa ditahan militer.***