Bukan Hanya Warga Sipil, Ternyata Jurnalis Juga Jadi Korban Penangkapan Militer Myanmar

20 Maret 2021, 19:44 WIB
Kudeta militer Myanmar /Dok.Reuters/

MEDIA PAKUAN - Tidak disangka, bukan hanya warga sipil ternyata jurnalis juga jadi korban penangkapan junta militer Myanmar.

Sampai saat ini, sudah terhitung ada sekitar 40 jurnalis yang berhasil ditangkap oleh junta militer Myanmar pada data per Jumat, 19 Maret 2021 lalu.

Jurnalis yang terakhir kali ditangkap junta militer Myanmar yaitu Than Htike Aung dari Mizzima News dan Aung Thura dari BBC Burma.

Keterangan tersebut berdasarkan saduran Media Pakuan dari laman resmi Channel News Asia pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Baca Juga: Curah Hujan Masih Tinggi, Walkot Bandung Oded Muhammad Danial Bangun Penangkal Banjir

Tertangkapnya dua jurnalis itu ketika mereka tengah menggunakan pakaian rakyat biasa di dekat gedung Pengadilan Negeri Naypyidaw.

Saat itu, mereka tengah meliputi persidangan politisi Partai Liga Nasional untuk berdemokrasi Win Htein.

Pihak BBC sangatlah mengkhawatirkan jurnalisnya yang tertangkap militer Myanmar yang kejam itu dan pihaknya terus akan mencarinya.

Junta militer Myanmar itu tiada henti terus mengekang perlawanan yang dilontarkan oleh pada pengunjuk rasa anti kudeta.

Maka dari itu, jurnalis dan politisi pun kini menjadi incaran militer Myanmar sebagai senjata untuk terus menekan para pendemo, sejak 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Video Menegangkan Detik-detik Pesawat Trigana Air Tergelincir, Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup Sementara

Militer Myanmar sudah melakukan cara apapun untuk melawan mereka, diantaranya dengan memutuskan jaringan internet, hingga membunuh para pendemo.

Media independen juga sudah dicabut izin penerbitannya, yaitu ada sebanyak lima media. Akan tetapi mereka tetap menyiarkannya dengan ilegal.

Hari demi hari, keadaan Myanmar kini kian memanas dan semakin para saja. Sudah ratusan orang tewas oleh kekejaman junta Militer Myanmar.

Selain itu, ribuan pengunjuk rasa anti kudeta sampai saat ini masih ditahan oleh junta militer Myanmar, termasuk jurnalis dan politisi hingga pejabat.***

Editor: Holis Sindy Sauri

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler