Tolak Lockdown, Pengunjuk Rasa dan Keamanan Bentrok Tiga Hari Berturut-turut

28 Januari 2021, 15:31 WIB
Pengunjuk Rasa dan petugas Keamanan serta polisi Bentrok Tiga Hari Berturut-turut di Libanon karena menolak lock down /Omar Ibrahim/Reuters

MEDIA PAKUAN - Pengunjuk rasa dan pihak kemanan bentrok tiga hari berturut-turut di Tripoli, Libanon.

Para pengunjuk rasa diketahui menolak adanya lockdown akibat pandemi Corona yang menyebabkan perekonomian mereka semakin krisis.

Dilansir dari Reuters, polisi menembakkan peluru tajam ketika pengunjuk rasa berusaha memasuki gedung pemerintah kota.

Baca Juga: Presiden Meksiko Masih Aktif Meski Dinyatakan Covid 19, Begini Kondisinya

Pasukan keamanan juga menembakkan gas air mata dan peluru karet pada pengunjuk rasa.

Sedangkan para pengunjuk rasa juga melakukan demonstrasi secara anarkis dengan melemparkan batu, bom molotov dan membakar mobil dalam melakukan aksinya.

Kejadian tersebut diketahui sudah tiga hari berturut-turut yang terjadi di salah satu wilayah termiskin di Lebanon.

Baca Juga: Nol Kasus Covid 19, Warga NSW Tak Lagi Dibatasi

Mereka menuntut pemberhentian lockdown yang menurut mereka semakin membuat krisis ekonomi di wilayahnya.

Sementara itu, pemerintah memberlakukan lockdown selama 24 jam full selama bulan ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang telah menewaskan sekira 2.500 orang.

Salah seorang pekerja Samir Agha mengatakan lockdown ini membuat kesulitan pada orang miskin karena kehidupan mereka banyak yang mengandalkan upah harian.

“Orang-orang lelah ada kemiskinan, kesengsaraan, lockdown dan tidak ada pekerjaan Masalah kami adalah para politisi,” katanya pada Rabu, 27 Januari 2021 malam waktu setempat.

Baca Juga: Masih Berlanjut! 5 Terdakwa Aksi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Terbukti Melakukan Tindakan Anarkis

Baca Juga: Waspada Ancaman Gunung Merapi! BPPTKG: Jarak Luncur Awan Panas Hingga 3.000 Meter

Pihak Kesehatan mengatakan ada sekira 67 orang mengalami cedera dan 35 orang dilarikan kerumah sakit akibat buntut dari kerusuhan tersebut.

Menurut catatan Kantor berita negara ada sekita 226 pengunjuk rasa dan polisi terluka atas kejadian tersebut.***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler